33. The Third Moon

169 33 0
                                    

hai reader-nim 💚✨
seperti biasa ritual sebelum baca cerita, pencet bintang nya dulu sheyenk ✨


















“Ra, maaf ya Sabtu itu sebenernya aku . .”

“Ra maafin aku ya . .”

“Ra, aku cuma sayang sama kamu-”

“Aku gabisa jelasinnya Ra, please maafin aku aja . .”

Hesa terus melatih dirinya di depan kemudi sembari membawa mobilnya melaju ke jalanan, ia mengusap wajahnya kasar beberapa kali sedari tadi.

Begitu dipusingkan oleh keadaan ini, sedangkan hari berjalan begitu cepat yang mengharuskan dirinya kembali menemui Winora yang pasti akan bersikap berbeda.

Sebenarnya urusan ini bisa selesai dengan mudah jika Hesa menjelaskan semua kejadiannya dengan benar dan memberi sedikit pengertian pada gadis itu.

Namun diperlukan juga kerja sama Winora untuk dapat mencerna nya baik baik tanpa emosi dan perasaan kesal. Dan Hesa tidak yakin tentang itu semua.

Dirinya yang tidak pandai menjelaskan juga Winora yang pasti sudah kelewat kesal padanya.

Winora juga mungkin akan menganggap Hesa mengarang alur drama karena penjelasannya, namun memang itu lah yang terjadi.

Hari itu ia hendak menyusuli Winora ke apartemennya tanpa tau jika semua teman temannya tengah berkumpul di apartemen Sakra, itulah alasan mengapa ia tertangkap sedang berada di dekat daerah kediaman gadis itu.

Dan soal pertemuannya dengan Carissa ─yang sampai sekarang masih Winora kira adalah Selena, itu benar benar terjadi diluar dugaannya.

Carissa berdiri di pinggir trotoar yang banyak dilalui orang sembari menangis, Hesa yang baru keluar dari toserba melihatnya.

Ketika Hesa menghampiri dan memanggilnya, gadis itu langsung menghambur ke pelukannya dengan tangisan yang semakin kencang.

Hesa yang tidak terbiasa dengan kejadian ini cukup terkejut juga canggung dan bingung. Tanpa berpikir lebih lama ia membawa Carissa ke dalam mobilnya untuk menghindari tatapan orang orang yang penasaran.

Hesa tidak tega meninggalkan gadis itu begitu saja, akhirnya ia pun mengantarkan gadis itu sampai kediamannya.

Terkesan rumit namun lelaki itu begitu bingung untuk menjelaskan, sampai sekarang, sampai ia melihat gadisnya berjalan menuju ke arahnya dan membuka pintu mobil.

“Hai”

“Hai, pagi Hesa”

“Pagi juga cantik,” kata Hesa berusaha tersenyum menutupi kebingungannya menghadapi Winora. Winora masih menatap dan tersenyum padanya seperti biasa.

‘Aku duduk di kursi yang di dudukin cewe itu kemarin’

Pikirannya tiba tiba melayang kembali pada hari itu. Winora menghela napas dan menatap kedepan.
Hesa yang mendengarnya kembali sedikit gugup, ia menelan ludahnya kasar.

Meski tidak membahasnya, perlahan raut wajah gadis itu mengartikan segalanya. Kekesalan dan kekecewaan mulai terpatri diwajah yang Hesa lebih suka jika tersenyum dan tertawa itu.

“Ra, ada apa ?”

Dari jutaan kalimat yang ia pikirkan sedari tadi, hanya itu yang mampu meluncur dengan mudah dari bibirnya.

“Gapapa”

“Kamu lemes gitu daritadi, belum sarapan ?”

“Udah kok” jawab gadis itu seperlunya.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang