Vote Comment juseyoong ( ◜‿◝ )♡
Seorang gadis menyusuri parkiran bawah tanah apartemennya di hari yang masih lumayan gelap ini, ia menengok jam tangan biru muda nya.
'05.14'
Ia kemudian berjalan kembali menghampiri mobil silver yang terparkir disitu.
"Delya !" sebuah panggilan menggema ke seluruh penjuru tempat parkir, tepat ketika jemarinya meraih kenop pintu mobil.
Gadis itu menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang lelaki berjalan ke arahnya dengan santai.
"Ngapain lo dilingkungan gue ?" Lia bertanya meski malas.
"Bebas dong" jawabnya angkuh.
"Nebeng" lanjutnya kemudian membuka pintu mobil dan duduk di kursi depan.
Lia mendengus. "Vampir sialan!"
"Ngomong aja pasti ada sesuatu kan gamungkin tiba tiba muncul kek setan gini" kata Lia sembari mengeluarkan mobilnya dari parkiran.
"Gue Vampir bukan setan"
"Penyihir!"
"Lo juga penyihir!" balas nya. Lia mendengus sebal. Tidak bisa menyangkal karna memang itulah kenyataan nya. Lia merutuk dalam hatinya, kenapa di awal hari begini dirinya sudah dipertemukan dengan Hesa yang sangat menyebalkan bagi Lia.
"Gue tau ada banyak pertanyaan sejak lo liat gue lagi, di kantor, sama Winora" kata Hesa sembari bersandar nyaman.
"Gimana cara lo masuk ?"
"Siapa yang bisa ngelawan Jose Rhayaska ?" Katanya angkuh diakhiri kekehan bangga. Lia memutar bola matanya malas. Lia hampir melupakan fakta bahwa Ayah Rahesa adalah seorang pemimpin klan terkuat.
"Gue yakin lo ada maksud lain kan ?" Lia masih fokus memperhatikan jalan. Hesa masih terdiam.
"Kenapa harus Winora ?" lanjut Lia. Ketika memikirkan Winora, Hesa tersenyum penuh arti.
"Manis,"
"Dari sekian banyak manusia dengan darah manis kenapa harus Winora ?" Lia menegaskan. Ia geram, tak tega jika harus kehilangan Winora.
"Apa ? Dari dulu lo emang gak berubah, bersikap so punya hati dan kasihan" Sindir Hesa dengan senyum kecil.
Lia terdiam, malas menanggapi karena ujung ujungnya Hesa akan menyangkut pautkan dengan masa lalu.
"Kenapa pergi pagi banget ?" tanya Hesa saat tak kunjung mendapat tanggapan dari pernyataan sebelumnya.
"Hemat tenaga" Hesa yakin Lia malas terlalu banyak menggunakan sihir pada dirinya.
“Lo pacarin Stevan juga buat mangsa dia kan ?”
“Jangan sembarangan!” sambar Lia cepat.
“Terus ?”
“Bukan urusan Lo” kata Lia. Hesa berdecak.
“Gue deketin Winora juga bukan urusan Lo” katanya. Lia terdiam.
“Winora bukan cewe polos biasa yang cuma diem aja saat ada hal yang ganggu dia”
“Yang bikin Winora trauma malam itu juga elu kan ?” lanjut Lia.
Hesa diam tidak menjawab tapi Lia yakin makhluk yang dibilang Winora bermata merah darah itu adalah Hesa.
“Mau gue lindungin atau gue mangsa, pokonya gue mau Winora” kata Hesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlett On You [Wintddeung]
Ma cà rồngJUDUL SEBELUMNYA : HESARUNA ✯.─Di Saat itulah aku sadar, Aku pada akhirnya akan jatuh cinta pada mu meski takdir buruk tertulis diantara kita. Seorang Vampir bertemu kembali dengan seorang gadis yang dulu pernah mengusiknya, pertemuan itu mendorong...