31. Selene

165 38 6
                                    

hai reader-nim 💚✨ vomment dulu yukzz




























"Hei !"

Hesa menoleh ke sumber suara, menatap balik manik biru yang tengah menatapnya sepersekian detik sebelum kemudian menghampiri nya.

Ia tidak bisa bertanya, lidah nya benar benar kelu. Hesa hanya diam dan betah betah menatapnya dari dekat.

"Punya Lo, jatoh" ia menyerahkan dompet kulit yang langsung dikenali Hesa sebagai miliknya. Ia memang terkadang masih belum terbiasa memiliki barang seperti apa yang manusia punya, hingga ia kadang tidak pernah sadar ponsel, dompet, atau apapun itu tertinggal.

"Ohh thanks." Hesa menerimanya dan tersenyum kecil, meski ragu gadis itu membalas senyumnya malu malu.

"Sorry tadi gue buka dompetnya buat mastiin . ."

"Oke santai." Hesa terlihat cukup gugup karena dengan cepat menyahut gadis itu.

"Okay, jadi . . Rahesa ?" katanya sedikit menaikkan alis ragu.

Tidak pernah terbayang oleh Hesa bahwa suara itu akan memanggil namanya, ia tahu bahwa dirinya hampa, tubuh aslinya tidak dapat merasakan apapun kecuali sedang berada dibawah sihir manusia nya.

Namun ia merasa kali ini hatinya benar benar berdetak kencang, layaknya ia benar benar manusia. Gadis ini memberikan kekuatan berbeda dari yang biasanya ia dapat dari Winora.

"Oh . . Iya"

"Gue Carissa kalau lo mau tau, kasir di kafe Scarlett yang sering lo liatin beberapa hari ini,"

Gadis itu berkata dengan berani tanpa celah gugup, Hesa menangkap banyak hal, nama gadis itu, juga kebiasaannya belakangan ini menatapi gadis yang ternyata bernama Carissa ini.

"O-oh Sorry, gue ga ada maksud apa apa, gue ga jahat," Kata Hesa cepat, entah kenapa ia tidak ingin terjadi salah paham yang membuatnya tak bisa menatap lagi gadis ini dari dekat.

"Lo mirip seseorang yang gue kenal," lanjut Hesa pelan, matanya memancarkan tatapan yang sulit diartikan.

Carissa masih mengamati lelaki di hadapannya dengan mata birunya yang sekarang menatapnya menelisik. Ia kemudian mengangguk pelan.

"Okay ga masalah kalau emang lo ga niat jahat atau apapun sama gue," akhirnya ia menyahut.

"Jadi gue orang yang lo kenal bukan ?"

Hesa menggeleng kecewa, ia sedikit menunduk. Merasa cukup bodoh bahwa ia berharap gadis ini akan mengenalinya, bahwa Carissa adalah Selena.

"Dia emang gaakan pernah gue temuin lagi dimana mana,"

"Sorry kalau gue bikin lo ga nyaman." Hesa kembali menatap gadis didepannya dan tersenyum tipis.

"Ngga kok, santai." Carissa terlihat bingung menanggapi nya sekarang.

"Lo bisa ajak ngobrol gue . . Ga cuma liatin dari jauh kaya gitu," tambahnya ragu ragu.

Carissa berniat tidak ingin membuat Hesa pergi darinya, melihat tatapan lelaki itu setiap melihatnya juga membuatnya yakin bahwa gadis yang mirip dengannya bukanlah sembarang orang.

Jarak mereka cukup dekat, namun Hesa tidak mendengar sedikitpun suara pikiran gadis itu, kenapa ia tidak bisa membaca pikiran Carissa ? pikirnya.

"Thanks." Hesa mengacungkan dompetnya kemudian memasukkan nya ke saku celana nya. Mengabaikan kalimat terakhir yang diucapkan gadis itu.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang