43. The Hero & The Bad Guy

170 29 3
                                    

yoi
halo yoi
hehe selamat membaca <3






















Happy Birthday Winter !” Willy meletakkan kue di meja kemudian kembali duduk di sebelah adiknya. Winora menyambutnya girang.

Thank you kak, ini ucapan ketiga loh dari Kak Will”

“Hehe gapapa lah” Willy terkekeh merasa dirinya terlalu semangat. Ia membiarkan Winora langsung memotong kue dan menyantapnya.

“Abisnya gue ajak rayain disini, keduluan sama temen temen lo” kata Willy terdengar merajuk, bibir lelaki itu juga mengerucut sebal. Winora terkekeh kecil.

“Kita kan mau liburan Minggu ini . . gantinya” ia terdengar seperti membujuk Willy dengan lembut, juga menyuapi lelaki itu kue seperti sogokan.

“Iya deh”

“Gue mau bawa Anesh, lo mau ajak pacar kagak ?” lanjut Will setelah mengunyah habis kue. Winora tidak langsung menjawab, entah tepat atau tidak mengajak Hesa kesana.

“Nanti, aku ajakin, siapa tau mau”

Willy mengangguk mendengarnya.

Sorry, gue pasti ga jelas banget semalem” ia berkata sembari menunduk, Winora mengusapi punggung lelaki itu.

“Gapapa kaa”

“Abis kek beneran banget . . gue bangun keringetan, ngos ngosan, dengan pikiran tertuju terus sama lo”

“Kak Will dengerin cerita Kak Anesh terus ya ?”

“Gue yang minta Anesh ngomong sama gue" Willy menatap gadis di sebelahnya, matanya menyiratkan kekhawatiran.

"Aku gapapa kak, gaakan kenapa-napa"

Dan Winora tidak membiarkan Willy dibuat khawatir, ia meyakinkan lelaki itu dan tersenyum lembut seperti biasa.

"Iya gue harap gitu, cuma gatau, gue merasa hal hal jelek sekarang banyak dateng ke lo" Pernyataan Willy benar-benar nyaris membuat semua kebohongan Winora runtuh.

Winora sangat ingin memberitahu segala hal mustahil ini dan bersandar, ia hanya ingin mengadu seperti biasa namun tidak bisa. Karena entah apa yang akan terjadi padanya cepat atau lambat.

"Aku gapapa, aman kak" Bohongnya lagi, ia tak sanggup untuk menatap Willy lebih lama, beruntung lelaki itu langsung memeluknya.

Winora sedang bersantai di sofa ketika ponsel yang ia pegang mendapatkan panggilan, membaca siapa nama penelpon membuat Winora spontan terduduk, jantungnya menjadi berdegup tak karuan karena perasaannya tidak bagus.

Ia melihat ke arah Willy yang sedang membelakanginya mencuci piring, sebelum menekan tombol terima di layar.

"Come to me now babe, Cowok lo sekarat ditangan gue"

Badannya kaku ketika mendengar kalimat yang langsung terlontar begitu telpon diangkat, suara santai dan meremehkan yang belakangan ini Winora benci.

Ketika hendak merespon, panggilan ditutup sebelah pihak.

"Kak-!"

"Ahh sialll" bisiknya frustasi.

Winora mengusak rambutnya kasar, dahinya berkerut, kepala nya terus bertanya bagaimana cara mendatangi nya ? Dimana ? Kemana ia harus pergi ?.

Baru sempat Willy menengok ke arahnya, Winora langsung bangun dari duduknya dan berjalan cepat ke arah pintu, otaknya membisikkan satu tempat yang paling mungkin.

"Kak aku ada urusan mendadak, sorry, nanti aku kabarin ya dah"

"Win-"

Perkataan Willy terpotong suara pintu rumahnya yang di tutup buru-buru. Ia sedikit tertegun melihat sikap Winora yang aneh.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang