55. A Days Without You

211 15 12
                                    

hehe haloooo yaampunnnn maaafff ampir sebulan gak update ㅠ.ㅠ
zuzur aku gapunya stok update makanya  ini juga begitu selesai ngetik langsung up, yaamffunn maaffkann aku 🥲💚



















Anak lelaki Jose yang terakhir itu terlihat berlarian dengan antusias menuju ruang kerja Ayahnya, senyum tipis sedikit terpatri di wajah tampannya.

“Hesa, jangan cari dia” langkah cepatnya di interupsi sebuah suara datar dari arah ruang tamu, anak sulung Jose sedang duduk santai disana.

Sepertinya energi antusias nya terbaca jelas oleh Rahanta yang dapat merasakan energi.

“Gue ga peduli”

“Dia bakal banyak merubah takdir lo Hesa,” jawaban acuh dari Rahesa mendapatkan sahutan cepat dari Hanta.

Nampaknya lelaki itu sedang cukup bersikeras, namun sekali lagi Hesa hanya menatapnya lurus.

“Kalo emang dia takdir gue berarti emang harus gue hadapi dengan berani Kak”

Rahanta hanya menghela napas mendengarnya, matanya kembali fokus pada sebuah buku di pangkuannya. Hesa pun hanya mengedikkan bahu dan kembali melanjutkan langkahnya pada tangga lantai dua.

"Ayah, I find her"

Jose meliriknya datar, kemudian kembali berkutat pada beberapa lembaran kertas yang sedang ia tulis.

"Lalu ?"

"Tidak seperti biasanya, kau selalu memangsa mereka tanpa harus izin ku"

"Ngga maksudku bukan mau izin Ayah"

Katanya menatap sang Ayah penuh harap. Jose mengernyit dan memicing menatap mata bulat si lelaki.

"Jangan mulai Rahesa, Jangan bodoh lagi"

"Yah, dia yang aku pengen beberapa tahun yang lalu"

"Tapi karna kejadian sialan di sekolah itu, aku harus hapus ingatan nya Yah,"

"Si Gadis Aruna itu ?" Rahesa mengangguk cepat. Jose terdiam sejenak, mengalihkan pandangannya dari Rahesa.

"Dia hanya gadis lemah, Ayah tidak suka rugi"

"Dia beda yah, Hesa yakin" Kata Rahesa cepat.

"Bantu aku dapetin dia, aku bakal tunjukkin istimewa nya dia" bujuknya dengan nada memohon pada sang Ayah.

"Kau tahu, bergaul dengan manusia itu butuh tenaga lebih, jika kau lemah kau akan mencelakai diri sendiri"

"Aku bisa dapet energi lebih kalau deket dia yah,"

Jose menyunggingkan senyum sarkas, Hesa tidak tahu apa artinya ia hanya menunggu sang Ayah menjawab.

"Baiklah kita lihat takdir apa yang tertulis kali ini untukmu Rahesa" kata Jose akhirnya setuju.



~



"Kayanya aku mau bawa Winora ke psikiater babe, halusinasi nya udah parah banget"

Willy sedang menyantap makan siangnya dengan Anesh di rumah. Gadis itu hanya menatap Willy menunggunya melanjutkan.

Sedang Winora sudah kembali ke apartemennya, hasil membujuk Willy habis-habisan.

"Aku takut dia kaya waktu kecil, trauma berat yang sampai bikin halusinasi dan stress" lanjut Willy setelah menyuap makanannya, Anesh mengangguk mendengarnya.

“Kamu yang tau yang terbaik buat Winora, coba ngobrol dulu sama anaknya” katanya lembut membuat Will ikut tersenyum dan mengangguk yakin.

“Dia juga pernah nanya soal cowok yang namanya Hesa itu sama aku, temen temennya waktu main kesini juga ditanyain hal yang sama dan gaada yang inget” jelas Will membuat Anesh teringat juga hal itu dan memang tidak ada yang mengingat siapa Hesa.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang