22. Bloodlust

225 46 0
                                    

hei ayang ayang ku jangan lupa tap vote ! enjoy reading 🥰

















Namwon, October 2018

"Mo cabut gak abis Istirahat ?"

"Gas lah"

"Gue ikut"

"Ayo aja"

Ke enam lelaki itu nampak setuju dengan mudah pada usulan Jake. Merekapun mulai berbincang soal tempat membolos, kemana dan melakukan hal menyenangkan apa.

Mereka memang tidak satu kelas, namun setiap istirahat selalu berkumpul di meja paling pojok kiri, sudut Kantin yang seakan sudah menjadi markas tetap setiap istirahat.

Mereka harus tetap berpura pura makan meski tidak ingin, menghindari pandangan berbeda dari murid lain.

"Kemaren gak jadi kasih surprise sama si culun gegara dia gamasuk nih" kata Samuel setelah mengunyah makanannya.

"Gas jailin aja pulang sekolah sekarang" usul Niki. Yang lain hanya mengangguk sambil menghabiskan makanan.

Mereka meninggalkan kantin dengan obrolan obrolan berisik seperti biasa, berjalan ke salah satu kelas untuk menjemput objek bersenang senang mereka hari ini.


"Joget gak lo ?!" Niki mengancam dengan tatapan memelototi lelaki di bawahnya.

Objek ber senang senang mereka beberapa bulan ini, Lio. Lelaki itu meringkuk lelah dengan seragam kumal dan acak acakan, beberapa bagian tubuhnya lebam dan berdarah.

"Cepet Joget atau gue patahin ni punggung" Satu tendangan dari Jay pada punggung lelaki itu.

"AAKH-"

"Gue bilang jangan teriak !" Pukulan demi pukulan kembali menghantam lelaki itu. Ashkal, Jay, dan Niki yang paling semangat menghajarnya.

Sedangkan Samuel dan Jake sesekali mengawasi keadaan. Hesa dan Juna hanya terduduk menyaksikan mereka.

"Lo harus hibur Juna cepetan, dia ulang tahun nih"

"Joget buruan !"

"Bangun lo sampah !"

Sekujur tubuhnya merasakan sakit, Lio tidak berhenti meringis. Telapak tangan nya menapak ke tanah berusaha menopang tubuh sempoyongan nya untuk berdiri.

"Please . . Berhenti . ." Bisikan susah payah dari Lio disahut tawa mengejek dari mereka.

"Sayangnya gue gabisa berhenti" Jay menjambak rambut lelaki itu untuk menatapnya.

"Bunuh gue . . BUNUH GUE AJA SEKALIAN-" Lio berteriak dengan sisa kekuatannya, badannya kembali terdorong kasar ke belakang karena mendapat tendangan dari Ashkal.

"Lo yakin ? Kebeneran gue lagi haus" Ashkal mengangkat dagu lelaki itu dengan satu jari, seringai menakutkannya membuat Lio menelan ludah susah payah.

"Kal, jangan disini" Akhirnya Hesa berbicara dari tempatnya berdiri.

"LIO !" Teriakan seorang gadis mengalihkan perhatian mereka semua, termasuk Lio yang spontan menoleh. Gadis dengan almamater yang sama dengan mereka, si Wakil ketua OSIS.

"Win-winora . ." Gumam nya. Samuel dan Jake yang berdiri paling depan saling bersitatap.

"Kenapa Lo ga sadar ?"

"Gue ga nyium apa apa sialan," Samuel membela diri, sedangkan Jake memutar bola matanya dan menghela nafas melihat gadis dengan ekspresi kesal didepannya saat ini.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang