48. The Devil Side

163 23 5
                                    

Halo hehe












"Win, gue mimpi semalem" Sakra membuat Winora menatapnya, beralih dari minuman mereka.

"Soal ingatan gue yang bikin pusing kalo diinget itu"

"Karena dapet lewat mimpi, gue ga ngerasa sakit"

Ia benar benar memberi tahu Winora, entah kenapa niatnya begitu mutlak. Hingga mereka menyempatkan bertemu di waktu istirahat ini. Gadis itu mengangguk-angguk mendengar nya.

"Syukur deh"

"Win, lo inget inget lagi deh dulu Hesa satu sekolah sama kita tau" perkataan Sakra selanjutnya itu membuatnya sedikit tertegun, ia harus mulai berbohong. Winora mengerutkan dahi bingung.

"Gaada Sak, lo tau sekolah kita kecil jadi orang-orang nya sekilas kita pasti tau"

"Lagian gue pasti inget muka meskipun nama nya gatau" tambah Winora.

"Gue yakin kalo itu bukan sekedar mimpi Win, gue jelas liat dia pake seragam yang sama kaya kita dan ada di sekolah"

"Dia juga terlibat sama lo"

"Terlibat apa ?" Winora masih dengan raut kebingungan nya.

"Gatau, cuma lo sama dia yang tau . . Dan hari itu pun alesan gue ketemu Hesa dibelakang sekolah adalah nyamperin lo Win, lo ketemuan sama dia"

"Sak, gue gaada ingatan kaya gitu"

Semua pernyataan Sakra membuat Winora mengerutkan dahi seolah semuanya benar benar tidak masuk akal, berkebalikan dengan yang pikirannya yang terus meracau, takut Sakra membaca kebohongan nya.

"Dia hapus ingatan gue Win, dia juga pasti lakuin itu ke lo"

"Lo se yakin ini Sak ? Soal ingatan yang baru lo dapet ?" Winora masih bernada pelan meski rasanya ingin membantah Sakra keras-keras agar ini segera berakhir.

"Dan lo ngalamin hal yang sama kaya gue kan beberapa bulan yang lalu ?"

"Gue gaada dapet apapun, ingatan atau apapun, gue emang sakit aja"

Sakra selalu cerdik seperti biasa, namun jelas Winora tidak bisa mengiyakan begitu saja seperti biasa. Dengan berat hati Winora sedikit mengecewakan lelaki itu.

"Gue tau minta lo buat cerita apa aja, tapi ini udah terlalu diluar nalar Sak,"

"Jadi lo ga percaya gue ?"

"Bukan gitu Sakra,"

"Gak semua hal kita harus tau, ada banyak hal yang mending kita gatau, biar tenang . ." Winora menatap Sakra lebih dekat, sedikit memajukan duduknya dari kursi.

"Kalo hal itu mengganggu lo sejauh ini, kata gue mending abaikan"

"Win-"

"Ya gini aja, gue tanya sekarang, lo mau ngapain dengan ingatan itu ?"

"Gue mau minta lo hati-hati, setidaknya itu aja" Sakra masih dengan niat seriusnya.

"Karena ga mungkin lo mau ninggalin dia cuma karena gue bilang dia jahat" tatapannya tidak melepaskan Winora barang sedetik, sedangkan Winora berkali-kali menghela napas dan mengalihkan pandangan.

"Lo juga harus hati-hati, kita gatau ini membahayakan buat siapa"

"Tapi lo orang terdekat dia"

"Lo yang dapet ingatan kaya gitu" Winora cepat membalas lelaki itu dan menambahkan,

"Kita gatau maksudnya apa"

"Gue gamau lo terluka, Winora" Winora tersenyum mendengarnya, ia meraih tangan Sakra yang hanya berdiam di meja dan mengusapnya pelan.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang