46. Your Lie in Summer

172 27 4
                                    

Haloo hehe


















Winora masuk kedalam rumah tua yang menyeramkan dari luar itu, ia benar benar tidak percaya apa yang di lihatnya sekarang.

Suasana di dalam rumah sangat jauh dari tampak luarnya, nyaman, bersih, seperti rumah yang terawat.

"Ini bukan tipuan kan ?"

"Bukan Ra," Hesa tersenyum melihat reaksi gadis itu yang tidak berhenti menatap sekeliling.

Mereka duduk berhadapan, Winora bersandar pada punggung sofa, sesekali masih terdengar sesenggukan, tatapannya terus menuju kebawah, menghindari Hesa.

Sedangkan Hesa yang menghadapnya terus menatapi gadis yang menjadi lebih diam itu, padahal ia sudah siap untuk mendengar semua cerocosan nya.

"Kamu kaget liat Jay karena aku jarang nunjukin diri kaya gitu, ya ?"

Hesa akhirnya menggunakan kemampuan nya. Winora tidak langsung menjawab, sedikit heran, lupa jika Hesa bisa membacanya.

Winora mengangguk pelan.

"Kamu juga bisa sesekali kaya gitu,"

"Gapapa, aku bisa kaya gini terus"

"Kata Jay aku harus terbiasa, karena ini kehidupan kamu yang sebenarnya" Winora mengutip perkataan Jay meski konteks nya sedikit berbeda tadi.

Tidak ada jawaban dari Hesa, ia justru meraih tangan Winora untuk digenggam.

"Kalau diinget inget aku emang belum pernah liat kamu yang asli lagi, sejak pembuktian hari itu"

Hesa jadi mengingat lagi hari itu, hari dimana ia menunjukkan segalanya pada Winora, kekuatannya, wujud sesungguhnya, dan hal mustahil lainnya bagi gadis itu.

"Itu juga kepaksa, tadinya biar kamu pergi"

Winora mendelik sebal mendengarnya, sedang Hesa terkekeh melihatnya. Ia menarik Winora untuk mendekat dan bersandar padanya.

"Kamu ga boleh nekat kaya gitu lagi ya, bahaya"

"Untung ketemu nya sama Jay, coba kalo yang lain lain ?"

"Iyaaa iyaaaa" jawaban gadis itu membuatnya digelitiki, Winora tidak bisa banyak melawan karena Hesa memeluknya erat.

"Iya Hesa ! Iya ! Ampun . ." Winora menyerah karena lelaki itu lebih kuat, juga badannya yang belum mempunyai banyak energi untuk memberontak.

"Tega ya kamu, aku masih lemes juga" ia bangun ketika Hesa melepaskannya, dan menatap lelaki itu sinis.

"Ya abis gemes ?!"

Winora tertawa lagi karena merasa geli mendengar pria kaku nya berkata hal hal seperti itu.

Melihat tawa gadis yang di cinta nya, entah kenapa tiba tiba membuat Hesa mengkhawatirkan waktu.

Waktu nya dan gadis ini yang berbeda, jauh. Selambat apapun Winora mengulur waktu, yang akan ia temui hanyalah kematian. Berbeda dengan waktu nya.

Sampai kapan ia dapat melihat tawa ini ? Rasanya ia ingin selalu melihat Winora seperti ini, tertawa senang, karenanya, bersamanya.

Karena sebanyak apapun waktu yang ia miliki rasanya pasti hampa jika tanpa Winora, gadis itu benar benar sudah memasuki dunia nya.

Terlalu lama melamun membuat Winora mulai merasa heran, Hesa hanya menatapinya lurus.

“Hesa ?”

"Ra, kalau semua rencana kita kedepannya gagal . ." Hesa menggantung kalimatnya, Winora belum merespon dan hanya menatap balik lelaki itu.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang