5. Best Friend Or Old Enemy ?

413 60 0
                                    

Part-nya agak sedikit panjang 😬 Happy Reading 🤍✨















Beberapa hari setelah kejadian memalukan bagi Winora di pintu lift itu, mereka tidak pernah berpapasan lagi di depan kantor dan pergi bersama.

Selama berada di ruangan yang sama juga Winora selalu menghindari tatapan lelaki itu.

Entahlah, yang pasti membuat Winora sedikit lega karna Rahesa berbahaya, berbahaya bagi kesehatan jantungnya. Ketampanan dan Senyum lelaki itu kenapa tidak bisa santai sama sekali pikirnya.

Masih sibuk melamun membuat Winora terantuk keset Welcome di depan ruangannya.

"Eh-" Winora mengaduh tertahan karna ada tangan yang menggapai bahunya.

'Hesa ?!'

"ohh-hhai.." Sapa Winora kaku. Hesa tersenyum membalasnya dan membantu gadis itu berdiri sepenuhnya.

"Makasih"

"Iya hati hati"

"Makasih lagi maksud aku" Hesa tersenyum, menunggu gadis itu melanjutkan.

"Kamu tolongin aku terus tiap aku mau kesandung atau jatuh" kata Winora sembari menunduk.

"Gapapa, itu kan gunanya aku"

"Hah?"

"Itu gunanya teman, Winora" katanya lembut. Winora mengangguk sembari tersenyum kikuk.

"EKHEM PERMISI PERMISI NGALANGIN JALAN AJA NIH BEDUA" Stevan menerobos diantara Winora dan Hesa kemudian membuka pintu dan masuk dengan tertawa tawa jahil.

Winora menatapnya kesal.

"Apaan sih?! Rusuh amatt!!" katanya mengomel sembari memasuki ruangan.

Hesa hanya tertawa kecil dan memasuki ruangan.




~




Winora beristirahat bersama ketiga rekan seruangannya seperti biasa. Karna ia dan Karina ingin makan daging, para lelaki pun mengalah dan mengikuti keinginan dua gadis itu.

"Wuhuuu daging daging daging" Winora mengetukkan sumpit nya tak sabar. Stevan meletakkan beberapa daging ke atas panggangan.

Winora menatapnya seolah sangat ingin menyergap mangsa empuk nya itu.

Hesa yang duduk dihadapannya pun tak ia hiraukan, lelaki itu tersenyum kecil sembari memperhatikan nya.
Beberapa daging matang dan Winora menyumpitnya secepat kilat.

"Yaakk Stevan masak daging itu buat gue !" protes Karina. Winora tidak peduli dan melahapnya cepat.

Stevan menggeleng geleng melihat mereka, kemudian atensinya teralihkan ke ponsel nya yang berdering.

'My Lia♡'

"Ouh sebentar" kata Stevan kemudian mengangkat teleponnya.

"Halo cantikk"

'Van! Aku ditinggal istirahat nihh' Lia terdengar memisuh disebrang sana.

"Cup Cup Cup udah sini aja gabung temen temen aku" hibur Stevan.

'Kamu dimana ? Gapapa emang ?'

"Di restoran daging biasa, gapapa lahh kenal ini"

'Okedehh aku kesituu yaa'

"Iya sayang hati-hati" kata Stevan lembut. Kemudian Lia menutup telepon.

Hesa yang sedaritadi mendengar percakapan mereka tersenyum malas. Ia harus berpura pura baik didepan gadis aneh itu.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang