Prolog
23.35 AM
Seorang gadis berjalan menyusuri koridor berlampu remang remang itu sembari membawa dokumen yang perlu di tanda tangan managernya besok pagi.
Mata sayunya sesekali menatap ke sebelah kanan, ke balkon kaca yang menyuguhkan pemandangan malam kota itu. Jika bukan karena rapat besar dadakan perusahaan, dirinya tidak perlu bekerja sampai se malam ini.
Yang terdengar hanya suara samar samar sepatu gadis itu menggesek ubin, sebelum ada suara jatuh yang cukup keras. Gadis berambut pirang itu terlonjak kaget dan refleks menoleh ke arah Balkon ─tempat suara itu berasal.
"H-hah ?! Siapa itu?! HHh-" Nafas nya terengah karena kaget. Sosok berjubah hitam yang memunggungi nya terlihat tengah memeluk seseorang dibaliknya. Mata nya memicing mengamati, perlahan langkah nya mulai mendekat pada kaca balkon.
Ketika tangannya menggapai jendela dan hendak membuka knopnya, sosok dibalik jubah itu menoleh, mata merahnya berkilat seram menatap Winora yang membelalak kaget sembari melangkah mundur.
Matanya merah, kulitnya putih pucat, dan dari bibirnya menetes darah yang kemudian ia seka dengan kasar.
Kemudian ketika sosok itu berbalik, dapat di pastikan bahwa ia lelaki. Namun wajahnya tidak terlalu jelas karena lelaki itu membelakangi cahaya.
Tangannya tengah menopang tubuh seseorang yang terluka dari leher sampai bahu, matanya terpejam tak sadarkan diri.
Ia menutup mulut tidak percaya, air mata nya mengalir menunjukkan ketakutan dan panik karna sosok itu bertatapan dengannya sekarang. Dengan kepala yang mulai berdenyut pusing, ia berlari ke ujung lorong tempat lift berada.
Jendela terdengar dibuka secara paksa, membuat gadis itu semakin panik dan lemas. Namun kakinya tidak menyerah meski air mata dan keringat dingin mengalir deras.
"Ya tuhann tolong akuu" Kata nya lirih sembari terus memencet tombol lift agar terbuka. Dapat ia rasakan juga degup jantungnya yang semakin kencang.
Kemudian ketika ia menoleh, lelaki itu berada tepat didepannya dengan senyuman mengintimidasi.
"AAA-!" detik selanjutnya gadis itu pingsan karna terkejut yang amat sangat. Dengan mudah ia menopang tubuh gadis itu dengan satu tangan, menilik nya dari dekat dan menghirup aromanya.
Di remang remang nya cahaya lampu, dahi pucat sosok itu mengernyit."Winora ?"
Kemudian ia mendekati leher mulus gadis itu.
"Ah sial manis banget . ."
"Tapi kau sudah membunuh satu manusia malam ini Nak," Terdengar suara seorang pria yang lebih berat dari balik lelaki itu. Tepatnya dekat jendela tadi.
"Ayah kok ngikutin sih !" Kata lelaki itu kesal, terlihat dari raut wajah pucatnya. Sedangkan pria yang dipanggil 'Ayah' tadi hanya tersenyum tipis.
"Letakkan dia, kau bisa memilikinya nanti" katanya, tak menghiraukan rengekan lelaki itu.
"Ahh terlalu lama!"
"Kau ingin cepat tua ? Lagi pula dia selalu ada di sekitar kita" Sergahnya cepat ketika yang lebih muda memeluk Winora erat, seolah tak ingin kehilangan.
"Baiklah, selanjutnya aku akan memilikinya, ia manis sekali kuyakin rasanya seperti Jus Strawberry kesukaan ku"
Pria di jendela itu tersenyum.
"Ayo pulang sebelum fajar, atau kau mati" Katanya kemudian menghilang.
Lelaki tadi menatap Winora dengan sedih dan menidurkan Winora di lantai dekat lift.
"Lain kali ya manis!" Katanya kemudian meniupkan sesuatu di pucuk kepala gadis itu.
Kemudian ia menghampiri balkon dan menghilang seperti yang dilakukan Ayahnya.
31 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlett On You [Wintddeung]
VampireJUDUL SEBELUMNYA : HESARUNA ✯.─Di Saat itulah aku sadar, Aku pada akhirnya akan jatuh cinta pada mu meski takdir buruk tertulis diantara kita. Seorang Vampir bertemu kembali dengan seorang gadis yang dulu pernah mengusiknya, pertemuan itu mendorong...