7. On The Bus

308 52 0
                                    

gais maaf banget sebelumnya part ini kelewat 😭🙏🏽 harusnya part ini dulu baru yg sebelah, maaf banget yaaa atas kebodohan q :')
happy reading 💚



















"Yuu duluann"

"Daah Winora"

"Daahh tiatii"

Winora melambai dengan semangat pada Stevan dan Karina yang pulang menggunakan sepeda motor dan mobil masing-masing. Sedangkan gadis itu sekarang tengah berdiri di Halte bus untuk pulang.

Meski Sakra dan Karina kerap memaksa nya untuk pulang bersama, gadis itu tetap dengan pendiriannya untuk pulang mandiri. Terlalu merepotkan pikirnya.

Pandangannya berkeliling ke sekitar. Jam pulang kerja begini memang ramai. Maniknya terhenti pada seorang pemuda diantara kerumunan yang berlalu lalang. Hesa.

Ia tengah menatap lurus kedepan. Entah apa yang ia tatap, Winora malah terfokus pada lelaki itu. Hesa itu sebenarnya tampan, hanya aura ketika dekat dengannya itu terasa misterius dan membuat merinding.

Dilihat dari pinggir begini saja begitu menawan, hidung mancungnya, bibir nya, kulit putih dan rambut hitam nya. Seakan merupakan perpaduan tampan yang pas di matanya.

Tipe Cowok Winora, pikirnya sembari tersenyum. Tanpa diduga, Hesa menoleh dan mendapati gadis itu masih tersenyum padanya. Hesa membalas senyum gadis itu tanpa beranjak dari tempatnya.

'Astaga!'

Winora baru tersadar ketika lelaki itu tersenyum balik padanya. Malu, mukanya memerah, Winora langsung menyembunyikan mukanya menunduk.

'Sialan! Malu maluin banget !'

Tak lama, Bis datang seolah mengerti Winora yang ingin segera menghilang dari sini. Buru buru Winora naik pada mobil besar itu dan duduk dekat kaca, seperti biasa, ia pun menghela nafas berusaha tenang.

Namun Winora masih penasaran, apakah Hesa masih memperhatikan nya daritadi atau sudah pergi duluan. Ia menengok ke tempat lelaki itu berdiri tadi.

'Kemana dia?'

"Aku disini"

"A-" Winora hampir saja teriak jika Hesa─ lelaki yang menjawab pertanyaannya tadi, tidak segera membekap mulutnya.

Winora masih memelototi sosok yang tiba-tiba duduk disebelahnya.

"Kaget?" kata lelaki itu santai sembari menurunkan tangannya dari mulut gadis itu. Bagaimana tidak kaget?! tadi Hesa berbicara tepat di telinga nya.

"Maksudnya apa kamu bilang 'Aku disini' tiba tiba ?" Tanya Winora balik. Pasalnya Winora bertanya seperti itu di dalam hati, bagaimana mungkin apa yang Hesa bilang seolah jawabannya.

"Aku mau bilang kalau aku disini, aku mau duduk disini" Tidak mungkin kan Hesa bilang kalau ia bisa mendengar pikiran Winora. Terdengar seperti lelucon nantinya.

Winora tak habis pikir, bisa bisanya ia sekaget tadi, padahal niat lelaki ini biasa saja.

Baru beberapa detik, namun hawa yang dirasakan Winora sudah tidak enak, terlebih Hesa duduk di sampingnya menghalangi jalan keluarnya.

Jika ia tiba tiba pindah tempat duduk juga tidak enak. Bus juga sudah mulai melaju membelah jalanan.

"Nggak di jemput hari ini ?" tanya Winora akhirnya. Hesa menggeleng.

"Aku mau ke rumah sakit"

"Oh ? Kenapa ? Kamu sakit ?"
Hesa menggeleng.

"Nyamperin Ayah" jawabnya. Winora mengangguk angguk.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang