44. Dangerously Yours

212 27 7
                                    

insomnia ku mendorong keinginan untuk update hehe






















“Gue gatau kalau Alan punya backingan makhluk oren ngeselin itu” Jay menghempaskan badannya pada sofa, mengadahkan wajah tampannya yang banyak tergores.

Hesa menarik ujung bibirnya sedikit tersenyum, sama tidak percaya nya seperti Jay.

“Mereka udah di tahap menghasut semua makhluk buat bersekongkol”

Jay mengangguk angguk mendengar nya.

“Lo gamau ajak gue kerja sama ?” katanya sembari menatap punggung Hesa yang tengah berganti pakaian.

“Ayah gasuka yang arogan kaya lo” Hesa sedikit melirik lelaki itu.

Jay berdecih mendengar nya, sedangkan Hesa hanya tersenyum tanpa dosa.

“Kaya anaknya kagak aja”

Karena menurutnya gaya bertarung Hesa tidak jauh berbeda dengannya, malah terkadang Hesa lebih tega untuk mengoyak jantung musuhnya hingga berceceran.

“Winora mana ?” tanya Jay.

“Sama si Lia, dia butuh temen yang ngerti keadaan gak masuk akal kaya gini” Hesa mengingat kembali tindakan spontannya tadi menghubungi Lia begitu mereka tiba di rumah nya.

“Lo bilang tadi . . Winora ketemu ajudan leluhur ?”

Hesa mengangguk membenarkan.

“Gilaa punya apa ya tu cewe bisa lolos dari mereka ?” Jay menggeleng pelan, Jay tidak bisa membayangkan suasana tertekan yang dirasakan gadis itu.

“Gue juga ngerasa sebenernya para ajudan tau kalau Nora bohong, tapi mereka percaya gitu aja dan nangkap Alan” jelas Hesa.

“Dia lebih spesial dari yang lo tau kali . .” kata Jay, Hesa hanya bisa mengangguk karena dirinya juga masih cukup bingung.





Begitu sadar, Winora cukup terkejut karena berada di mobil Lia. Namun Lia menjelaskan dengan cepat dan menenangkan gadis itu.

Karena seingat Winora terakhir adalah ia sedang menunggu Hesa melawan musuh musuh itu.

“Ka, kenapa Hesa gamau ketemu sama aku ?” setelah membahas banyak hal, Winora kembali bertanya tentang Hesa.

“Dia masih agak kacau Win, tapi dia gapapa kok, masih hidup” Lia kembali duduk di sebelah gadis yang diselimuti nya di sofa itu.

“Udah kangen aja lo ?” tanya Lia bercanda, Winora menggeleng ragu.

“Aku bakal tetep khawatir kalau belum liat dia langsung . .”

Lia tersenyum maklum mendengar nya.

“Tapi lo gakpapa Win ? Serius ?”

“Hesa ga ngebiarin aku nyentuh tanah pas jatoh, jadi aku yakin banget dia banyak luka” jelas Winora, Hesa memang benar benar mendekapnya erat hingga sedikit sesak.

“Dia bakal cepet pulih, lo tau kan ?” Lia mengusapi gadis itu, Winora mengangguk dan sedikit tersenyum meski hatinya masih tetap mengkhawatirkan lelaki itu.

“Minum lagi coklatnya, ngemil juga biar rileks”

Ia mengangguk dan mengambil kembali beberapa permen gummy dan kue.

Jika soal makanan sebenarnya Winora tidaklah sulit, ia akan dengan senang hati menerima berbagai camilan, itu juga yang membuat Lia sedikit lega.

“Aku kira Kak Steve sering disini, makanya aku agak ragu tadi” Winora mengelilingkan pandangannya pada ruangan ini.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang