haayyyiiii 💚💚💚
Waktu sudah berlalu tiga puluh menit sejak Hesa pergi dari ruangan dan membuat Calvin mulai bertanya-tanya.
Winora yang mulai merasa curiga pun mengajukan diri untuk mencari Hesa dan langsung di setujui Calvin.
Ia menyusuri lorong lantai tempat Hesa diberi tugas oleh Calvin tadi, namun nihil.Ketika hendak berbelok menuju tangga turun, Winora melihat pintu tangga darurat yang sedikit terbuka dan suara obrolan yang tidak terlalu jelas.
"Lo ngapain aja di belakang gue ? Terutama sama si Alvaren ?" kata suara perempuan disana, nada nya terdengar kesal.
"Itu ga penting, lo bilang dulu diapain sama Hesa ?" suara satu lagi menyahut tidak sabar, mendengar nama Hesa disebut Winora jadi mengurungkan niatnya untuk pergi.
"Gue malu vin ! gue gatau apa apa sebagai keluarga lo . . gue gabisa ngebelain lo karena gangerti apapun kaya orang bego !" katanya lagi, Felicia mengusak rambutnya kasar kemudian Davin meraih dua tangan gadis itu dan mengusapinya menenangkan.
"Fel lo gak gitu, lo segalanya buat gue" Davin terus meyakinkan adiknya itu, ia tahu jelas kalau Felicia tidak suka kalah.
Mendengar keduanya saling menyebut nama sembari mengingat-ingat suara dari dua orang disana Winora merasa itu adalah Davin dan Felicia, mereka memang kakak beradik dari sepengetahuannya.
"Hesa bilang gak dia minta ketemuan dimana ?"
"Gak, lo disuruh cari dia di gedung ini aja" Felicia masih dengan nada ketusnya, namun Davin tetap tersenyum.
"Gue pergi dulu" Davin hendak menaiki tangga namun gadis itu menahannya.
"Jangan remehin Hesa, lo gak tau kelemahan dia" Davin mengangguki perkataan adiknya itu dan tidak terdengar lagi suara dari sana.
Winora menguping pembicaraan itu sampai akhir dan segera pergi ketika sudah tidak terdengar lagi obrolan, pikirannya mulai memikirkan banyak kejadian buruk.
Apakah Hesa yang memulai duluan ? Kenapa ? Ada urusan apa dengan Davin ? Apa lelaki itu bukan manusia juga ?
Sembari terus memikirkan banyak hal, ia berjalan menuju lantai ruangan Tim Wendy berada.
Beruntung Wendy sedang tidak ada di tempat ketika Winora sampai, dan yang lain sedang bekerja seperti biasa.
"Hai Win !" Ayya menyapa duluan begitu Winora masuk setelah mengetuk pintu. Sakra dan Arsha belum sempat menyapa karena Winora terlihat seperti mencari sesuatu begitu masuk.
"Hai haii" Winora membalas seadanya. Ia langsung menghampiri Lia yang mengamati gadis itu sejak datang.
"Kak Lii . ." Winora terlihat ragu karena semua mata tertuju padanya, ia sedikit melirik meja Alvaren yang kosong.
"Kenapa Win ?"
"Ikut aku dulu yuk" tanpa banyak kata lagi Lia mengangguk dan menggandeng Winora duluan untuk keluar dari ruangan itu.
Agaknya ia sedikit mengerti karena Winora terus melirik ke tempat Alvaren.
Entah kenapa Sakra melihat cemas di wajah Winora, Lia juga terlihat tidak biasa ketika membawa Winora keluar.
Akhirnya setelah cukup berpikir, ia pun memutuskan untuk mengikuti keduanya.
"Kak Varen pergi dari kapan Kak ?" Winora memimpin jalan mereka sekarang, hendak mencari tempat yang sepi untuk berbicara dengan Lia.
"Baru banget, setelah dia keluar gak lama lo masuk" mendengarnya Winora sedikit heran, kenapa mereka tidak berpapasan sama sekali ?
"Dia bilang gak mau kemana ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlett On You [Wintddeung]
VampireJUDUL SEBELUMNYA : HESARUNA ✯.─Di Saat itulah aku sadar, Aku pada akhirnya akan jatuh cinta pada mu meski takdir buruk tertulis diantara kita. Seorang Vampir bertemu kembali dengan seorang gadis yang dulu pernah mengusiknya, pertemuan itu mendorong...