60. Unconditional Love

67 16 6
                                    

HAAALLLOOOO 😘💚✨



















"Makanya tadi aku kira kamu lagi pacaran" Hesa masih berkata dengan sedikit nada kesal. Namun Winora tersenyum maklum.

"Aku sama Kak Will emang terbiasa mengungkapkan cinta satu sama lain, itu menguatkan diri kita bahwa kita saling memiliki . . Aku gapunya keluarga inti selain dia" jelas Winora. Posisi kaku nya kini sudah lebih rileks.

Hesa mengangguk paham mendengar penjelasan itu, rasanya seperti pernah mendengar kisah ini sebelumnya.

"Jadi kata kata cinta kamu itu buat semua orang ?"

"Ya ngga, aku gak lakuin itu ke semua orang kan Kak Will itu kakak kandung aku"

Winora menatapnya sedikit malas, Hesa kira dia ini gadis seperti apa ?

"Kalau aku ?"

"Apa ?" sahut Winora cepat.

"Kata kata cinta itu berlaku gak buat aku ?"

Dan gadis itu pun merasa masuk dalam jebakan, ia mengerjap beberapa kali sebelum mendapatkan kata untuk menjawab Hesa.

"Tergantung"

"Tergantung apa ?" sedangkan Hesa masih antusias untuk mendapatkan jawaban.

"Sejauh mana kamu inget soal aku, masa sayang sayangan tapi kamu ga inget aku siapa"

Winora mengerucutkan bibirnya terlihat kecewa.

"Kamu kan pacar aku" celetuk lelaki itu, nyaris membuat Winora kehilangan kata lagi.

"Itu kan kata aku, ingatan kamu ga berkata seperti itu"

Ia jadi merasa terlihat jahat bagi Hesa, tapi sebenarnya itu memang kenyataan.

"Belum Winora, tapi aku yakin kalau aku bakal inget"

Hesa yang berkata yakin malah membuat Winora menatapnya curiga. Ia menarik tangannya yang sedari tadi di pegang Hesa.

"Kenapa kamu yakin kalau aku cewek yang kamu cari ?"

Gadis itu kini melipat tangannya di depan dada, bergaya menatap Hesa ragu.

"Karena kamu adalah kamu, Winora"

Jawaban lelaki itu ternyata membuat Winora tersenyum perlahan, Hesa juga nampak puas karena merasa menjawab Winora dengan tepat.

"Kamu gak cape mendampingi aku seminggu ini ? Ngejawab pertanyaan aku yang mungkin bikin kamu sakit, karena aku ga inget itu"

Giliran Hesa membalikkan pertanyaan itu pada Winora, gadis itu tersenyum lagi.

"Aku gak cape, karena itu kamu Hesa"

Mereka jadi seperti sepasang kekasih yang baru memadu cinta lagi, semuanya terdengar manis dan menyenangkan.

Semakin malam, percakapan itu jadi membahas hal hal yang kadang cukup berat dan kadang tidak jelas.

Obrolan ringan namun dapat menciptakan ikatan kuat antara keduanya.

"Tapi boleh gak aku berharap kalau hasil dari usaha aku menemani kamu ini baik ? Berujung pada bahagia"

Winora yang kini bersandar nyaman di ayunan itu kembali pada topik mereka sebelumnya, Hesa yang sedang bersandar juga itu menoleh.

"Kita kan mau bahagia bersama" ia menjawab dengan ringan dan tanpa ragu, seolah itu memang tujuan yang ia yakini.

Senyum hangat terpatri seraya gadis itu menyandarkan kepalanya pada bahu yang lebih besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang