8 ⚠️ - Tak Terduga

883 55 2
                                    

-
-

"Gue mau minta maaf soal kejadian di club waktu itu.. gue khilaf banget karena lagi mabok.." haruto memohon  ampun dengan penyesalannya.

Jeongwoo yang sejak tadi acuh karena ditarik paksa untuk mendengarkan penjelasan haruto. Sejak tadi jeongwoo benar2 tak mau menatapnya atau mendengarkan haruto.

Jeongwoo bahkan berharap tidak pernah bertemu dengan haruto lagi sejak kejadian malam itu. Tapi tiba-tiba haruto muncul begitu saja di fakultasnya dan menariknya paksa untuk mendengar penjelasannya.

Sebenarnya sejak kemarin-marin haruto mencari jeongwoo. Tapi baru haruto baru sempat menemukan jeongwoo di hari ini. Sebelum-sebelumnya sulit sekali bertemu dengan jeongwoo, ada aja halangannya.

"Jeongwoo.." haruto lirih karena tak dapat jawaban.

"Iya ru iyaa, gue maafin lo tapi bisa gak lo berhenti deketin gue?" Jeongwoo yang terlihat kesal.

Panggilannya..

"Maksudnya?" Tanya haruto sekali lagi.

"Ya stop suka sama gue"

"Woo.."

"Udah ru, gue gada waktu buat lo" jeongwoo beranjak pergi meninggalkan haruto.

Haruto akan melangkah maju maksud hati ingin mengejar, tapi entah gravitasi seolah menahannya. Haruto tak melanjutkan langkahnya dan memilih untuk diam. Takut keadaan makin kacau. Semua salah nafsunya.

Haruto terduduk di bangku yang tersedia di taman fakultas teknik. Ia hanya duduk termenung mengusap wajahnya kasar. Emang penyesalan datangnya selalu diakhir. Sifat kasarnya tidak bisa di kontrol, apalgi jika saat dirinya mabuk.

"Haruto?" Seseorang memanggil.

Haruto menatap pria tinggi berdiri didepannya dengan kertas dan dokumen di tangannya.

"Ngapain lo disini?" Tanyanya lagi.

"Junkyu hyung.. tadi abis ketemu jeongwoo"

"Ahahahah masih ngejar jeongwoo ya?" Junkyu kemudian duduk di sebelah haruto.

Haruto tersenyum miris. Emang satu fakultas teknik tau jika haruto sang makluk tampan dari fakultas ekonomi yang tergila-gila dengan park jeongwoo. Tiap hari haruto datang ke fakultas teknik hanya untuk mencari jeongwoo.

"Tapi gue ditolak lagi" cerita haruto.

"Sudah tau" junkyu yang sedikit terkekeh.

"Mwo?"

"Bukan maksud merusak suasana hati lo ya to, tapi ya jeongwoo susah untuk dideketin sekarang ini ya meski lo udh berusaha terus, dia lagi suka orang lain to" bisik junkyu di akhir kalimat.

"Mwoya.. maksud lo gimana hyung?" Kini haruto menatap junkyu heran.

"Tapi ya, selama jalur kuning belom berdiri, lo bisa kejar sih.. hati mana ada yang tau sihh bisa berubah-ubah" junkyu menyemangati.

Haruto terdiam mencerna makna yang junkyu lontarkan.

"Udah yuk dari pada bengong, lo mending bantuin gue bawa berkas-berkas ini ke perpus, berat nih" junkyu.

Haruto mengiyakan karena dirinya juga tidak ada kerjaan. Ia membantu membawa setengah berkas yang junkyu bawa tadi dan mulai berjalan menuju perpustakaan.

"Lo tau siapa orang yang jeongwoo suka, hyung?" Haruto di tengah perjalanan menuju perpustakaan.

-
-

Asahi, jeongwoo dan jaehyuk duduk terdiam di satu meja di cafe yang biasa jeongwoo tempati. Sudah lama mereka tidak bertemu dan mengobrol setelah kejadian di apartemen asahi.

Triagle (jeongsahijae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang