18 - Kepanitiaan

435 54 3
                                    

-
-

Hari pertama pada acara gabungan kedua fakultas. Acara ini sebenarnya hanya mengundang anak2 sekolah untuk menunjukan karya ilmiahnya yang berhubungan dengan topik tentnag teknik dan ekonomi.

Bisa dibilang olimpiade lah ya.

Acaranya berjalan 3 hari. Hari pertama pembukaan dengan memperkenalkan topik yang akan diteliti oleh para peserta. Hari kedua merupakan kegiatan inti untuk para peserta dan hari ketiga adalah acara penutupan. Jeno dan kawananya benar-benar mempersiapkannya denga matang.

Asahi datang pagi bersama jeongwoo. Sebenarnya asahi bisa meminta tolong haruto untuk menjemputnya. Tapi asahi tau haruto tidak akan bangun pagi dan pasti susah untuk dihubungi. Daripada lama, sama jeongwoo aja gaksie.

Divisi jeongwoo dan asahi juga sama. Ini karena jaehyuk mau mengakrabkan kembali kedua temannya. Mendekati jihoon dan meminta jeongwoo dan asahi ditempatkan didivisi yang sama. Ya kebetulan aja yang kosong divisi itu.

Pdhl tanpa adanya kepanitiaan paksaan ini, asahi dan jeongwoo juga sudah baikan. Hanya saja jaehyuk belum mengetahuinya.

"Sa nanti lo duluan aja ya, gue mau ke toilet bentar" jeongwoo sambil memegang perutnya.

"Beser lo?" Kekehan asahi sambil menggoda.

"Hehe gabiasa berangkat pagi njir"

Asahi mengangguk sambil berjalan menuju tempat panitia.

-

Surrr

Jeongwoo akhirnya lega telah mengeluarkan kotoran paginya. Emang dasar dirinya gabisa banget berangkat pagi. Jeongwoo juga masih mengantuk tapi rela bangun dan berangkat pagi demi permintaan asahi.

Klo dipikir lucu juga jemput pacar orang.

Bruk!

Argh

Rintih jeongwoo ketika seseorang menghalangi jalan keluar toilet tiba-tiba.

"Sorry— argh" Jeongwoo memegang kepalanya yang terkena resleting jaket kulitnya.

"Park jeongwoo!"

Sial! Jeongwoo menghela nafas.

"Minggir haruto" gumam jeongwoo terlihat kesal setelah tau siapa yang menabraknya.

"Wae? Gue lagi jaga toilet" haruto menutupi jalan keluar jeongwoo.

"Mwoya? Jaga toilet buat apa coba?!"

"Buat lo lah, hehe udh sarapan?" Tanya nya tak ada rasa bersalah tidak menjemput asahi pagi tadi.

Asahi bercerita pada jeongwoo, kalau haruto akan susah dihubungi apalagi pagi hari haruto tidak akan bangun. Alhasil asahi menelfon jeongwoo agar bisa barengan.

Tapi apa yang jeongwoo liat sekarang, haruto berada di depannya sepagi ini yang bahkan belum ada kelas yang mulai di perkuliahan.

Jeongwoo berusaha beranjak pergi melewati tubuh haruto yang menghalanginya dan mencoba acuh padanya.

"Klo belom sarapan bareng yuk, lo kan nanti seharian kerja" haruto mengikuti langkah jeongwoo.

Jeongwoo kemudian berhenti.

"Ru, bisa berhenti ga? Ingetlah lo punya asahi sekarang" pinta jeongwoo.

"Asahi? Gue cuman mau main2 doang dan lo tau itu woo"

Jeongwoo menarik nafasnya. Gak kaget, cuman jeongwoo ingat kalau haruto ini udh psikopat.

"Lo ngancem gue kayak gitu juga gue tetep gamau sama lo ru" tekan jeongwoo.

Triagle (jeongsahijae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang