-
-Suara beberapa mobil terdengar sangat bising di arena balap. Sudah menjadi rutinitas haruto untuk datang ke arena meski cmn duduk2 doang tanpa adanya tujuan.
Kini haruto dan kawanannya sedang melihat jengkel seseorang yang sedang melangkah ke arahnya. Orang yang selalu tidak mau kalah dari haruto.
Jay.
Dia menginginkan asahi, padahal kenal aja engga. Sekampus juga engga, cuman tau dari haruto yang selalu mengekposnya. Apalgi mulut manisnya yang suka berbohong untuk mendapatkan semuanya.
Apa yang haruto punya, jay harus punya juga. Itu hal yang dilakukan jay sejak dibangku sekolah.
"Gue gaakan kalah kali ini" ucap jay yang mendekati haruto.
Haruto berdecak.
"Gue hargai perjuangan lo jay, beneran taruhannya mau asahi?" Tanya haruto meyakinkan.
Jay mengangguk. "Kemaren gue ketemu asahi, cantik juga orangnya"
Haruto kini memajukan tubuhnya lebih dekat dengan jay.
"Cih berani2nya nemuin asahi dan ngancurin semua rencana gue" gumam haruto.
"Gue cuman kenalan, perkenalan sebelum gue bisa milikin" jay bersmirk menatap haruto yang mendekat.
"Coba aja kalahin gue, misal lo menang, sok lah ambil asahi lo mau apain juga tp setelah gue selesai dengan rencana gue"
Jay tersenyum mendengar tawaran haruto. "Mwoya.. sepertinya asahi bukan hal berharga bagi lo"
Haruto beranjak meninggalkan jay tanpa menjawab yang gatau itu pertanyaan atau penyataan. Beberapa Langkah haruto kembali menatap jay dan tersenyum miring.
"ada yang lebih berharga dan lo gaboleh memilikinya"
"mwo?" jay terheran mencerna perkataan haruto yang tak dimengerti.
Haruto melambai lalu melanjutkan jalannya menuju mobilnya. "dah sampai jumpa pada kekalahan"
"sialan!"
Cerita singkat tentang jay.
Jay merupakan sepupu jauh haruto. Mereka dahulu sering bermain bersama saat pulang kerumah nenek di korea. Keluarga jay tinggal di australia dan haruto di jepang. Memang keluarga ningrat menyebar seluruh dunia.
Tapi saat berkumpul, semua keluarganya selalu membanggakan haruto, sampai lupa mereka memiliki jay juga disana.
Sampai jay dititipkan di rumah haruto saat ortu haruto menetapkan pindah ke korea untuk sekolah. Orang tua jay cukup sibuk di aussie. Menurut ortu, jay tinggal bersama haruto bisa mengurangi rasa kesepian anaknya jika ditinggal kedua ortu untuk bekerja.
Tapi ternyata salah, jay dengan sifat egois yg tinggi mau bersaing lebih unggul dr haruto. Haruto sebenanya bodo amat akan hal itu, ia hanya melihat jay seperti adik kecil yang suka ikut-ikutan. Kalo dipikir haruto punya sikap egois lebih tinggi.
Sampai jurusan kuliah, jay memilih sama seperti haruto, meski beda kampus. Ia tak bisa mendapatkan kampus haruto yang cukup bagus itu, tapi jay tetap berusaha terus.
Mereka sebenarnya saudara akrab, tapi entah kenapa jay selalu tak mau kalah pada haruto. Ia mau merebut semua kebahagiaan yang dimiliki haruto.
-
"hoi!" junkyu mengagetkan asahi yang sejak tadi bengong menatap taman di depannya dengan laptop yg menyala.
Asahi hanya bisa mengelus dadanya karena kaget. Emang junkyu sering sekali datang mengagetkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triagle (jeongsahijae)
Fanfiction[udah tamat tapi Lagi di revisi] Cinta segi tiga antara tiga sahabat. Sangat rumit seperti rumus matematika. Suasana perkuliahan, kampus, agak mature. BxB Cameo: - Haruto - Junkyu - Yoshi - jay - jungwon