16 - Tidak Peduli

329 42 4
                                    

-
-

"to, ada pacar lo" bisik seseorang yang berlari mendekati haruto.

"asahi?" Gumam haruto acuh tak acuh.

"iya tapi.. anu.. dia sama jeongwoo juga" temannya yang mengetahui tentang rencana haruto.

Haruto tiba-tiba menarik senyum singgungnya kesamping.

"mwoya, sepertinya hal serius ini?" Gumam haruto menyeringai.

Haruto segera beranjak menuju asahi dan jeongwoo berada. Terlihat asahi yang sedang melihat layar ponselnya untuk menghubungi sang pacat dan jeongwoo berdiri di belakang dengan melipat kedua tangannya di dada.

"Sahi ya!" Panggil ruto dengan lembut menyadarkan keduanya.

Plak!

Pukulan yang tak cukup kuat diterima oleh haruto saat dirinya ingin memeluk asahi. Hal itu dilihat jeongwoo yang hanya bisa menghela nafas dan meregangkan tangannya. Seolah tak melihat kejadian yang terjadi.

"Waeee?" tanya haruto heran.

"aku telpon kamu! Kok gadiangkat?!" kesal asahi.

Haruto merogoh dan meraba tubuhnya untuk mencari ponselnya.

"maaf sayang, kayaknya hp aku ketinggalan di mobil"

"ish! kebiasaan deh, sekarang kamu ngapain disini? Tadi di kampus hujan" asahi bercerita di sela2 obrolan.

"Hujan?"

"eungg" asahi mengangguk dengan lucunya sambil bergelendot manja, memang moodnya berubah dengan cepat.

Tangan haruto sudah ia tempatkan dipinggang asahi. Mereka lupa, ada jeongwoo disana. Emang lupa dah kalo udah bucin.

"ekhem, sa gue balik ya" jeongwoo mengintrupsi.

"eh iya, lo balik sekarang aja woo, makasih yaa udah nganterin" asahi melepaskan eratan haruto dan menghadap jeongwoo.

Kayak asahi lupa hubungan haruto dan jeongwoo sebelumnya.

"Loh kenapa balik?" tanya haruto seolah menahannya.

Terlihat memang sikap jeongwoo yang tak nyaman dengan apa yang ia lihat. Haruto mengetahuinya, tapi haruto malah senang melihat sikap jeongwoo yang terlihat cemburu.

Padahal mah lo pikir aja, jadi nyamuk.

Jeongwoo tak membalas pertanyaan haruto. Dia hanya ingin segera pergi dari sini. Hawa nya sangat panas, apalagi melihat wajah seringai haruto sejak tadi meliriknya sambil tersenyum aneh.

Mengingat terakhir obrolannya bersama haruto kemarin. Membuat jeongwoo emosi. Tapi apa yang jeongwoo lihat sekarang, asahi sangat senang dengan haruto. Agak aneh menurut jeongwoo.

-

Brak!

"Sial!!!" jeongwoo memukul stir mobilnya dengan kuat.

Jeongwoo mengumpat dalam mobilnya yang berada di parkiran arena. Jeongwoo mengingat omongan haruto sebelumnya. Ancaman yang diberikan ke jeongwoo yang membahayakan asahi.

Tapi apa yang dia lihat tadi. Asahi yang begitu manja dengan haruto dan tangan haruto berada dipinggang asahi.  Melihat asahi yang sangat inosen dan tak mengerti apa-apa, bergelayut manja pada bajingan itu.

"Gue harus apa?? kenapa asahi senang banget sama  haruto bajingan?!" jeongwoo yang benar-benar emosi.

Bukan karena ia cemburu akan perlakuan haruto ke asahi. Tapi lebih kepada asahi yang sangat polos dan bahagia bersama seseorang yang sedang menipunya, alih-alih untuk mendapatkan jeongwoo.

Triagle (jeongsahijae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang