Brak!
"Sial!" Jay melempar kunci mobilnya dengan kasar ke meja.
Suara berisik itu membangunkan seseorang yang emang tidur markas milik jay, jungwon.
Entahlah, jungwon suka sekali tidur di markas milik jay belakangan ini. Padahal kan dia punya markas dengan teman-temannya. Ya mungkin enak kali ya privasi(?) mungkin lebih sepi dibanding mendengarkan yoonbin berteriak untuk permainan game online tengah malemnya.
Kini jungwon menyender ke tembok dan melipat tangannya menatap jay yang terlihat frustasi. Apalagi menyadari beberapa luka yang ada di wajahnya.
"Mwoya? Lo berantem sampe babak belur begitu?" Jungwon.
"Diem lo sat!" Jay tak begitu kaget dengan kehadiran jungwon.
"Gue mencium bau kegagalan" goda jungwon.
"Ah shit! Gue bilang diem ya diem! Anjing emang, siapa yang ngasih tau tempat gue!" Jay yang bergumam frustasi.
"Gue bilang jay, ikutin rencana gue. Rencana lo tuh basi lokasi lo juga keknya cepet ke lacak sama haruto" jungwon pergi ke arah jay sambil mengambil kotak p3k.
"Mwo?"
"Eh.. maksudnya.. kali haruto.. punya pelacak handal, gatau kan?" Jungwon yang kemudian duduk disebelah jay.
"Mau ngapain lo?" Jay menatap jungwon yang tiba-tiba duduk disebelahnya membawa sebuah kotak.
"Cuman mau bersihin luka yang ada di muka lo" jungwon tersenyum dengan manis.
Jay menepis pelan tangan yang hampir menyentuh wajahnya. Jay tak butuh perawatan.
"Gausah" jay yang agak membentak.
"Usah! Gue maksa" jungwon yang malah berani.
Oke kali ini jay terdiam dengan tangan kecil itu mengobati lukanya. Jay paling tidak suka perhatian, seperti anak mami. Apalagi pengibatan luka yang menurut jay tidak perlu amat.
Wajah jungwon sekarang mendekat melihat luka itu dengan detail. Fokus jungwon itu sangat lucu menurut jay, apalagi dengan jarak sedekat ini. Bahkan lukanya tak terasa sedang diobati.
Apa?
Jay menelan ludahnya saat jungwon semakin dekat, apalagi bibirnya yang menggoda iman, jay salting akan itu. Jay benar-benar berusaha menahan rasa kesaltingannya.
"Gue bantuin lo deketin jeongwoo" jungwon dengan tiba-tiba.
Jay kini manatap mata yang cukup dekat dengannya. Persetanan dengan hati nya yg dugun2. Dia lebih tertarik dengan topik yg dibawa jungwon sekarang.
"Lo bisa dapetin jeongwoo sampe apa yang lo mau, tapi ya resikonya cukup besar" jungwon.
"Maksudnya?"
"Lo tau obat perangsang? Seseorang ngasih tau gue tentang itu" jungwon.
"Perangsang?"
Jungwon mengangguk. "Ya cukup membuat seseorang tak sadarkan diri dan berhalusinasi"
"Menarik" jay bersmirk.
"Cukup buat skenario untuk melakukannya, lo tinggal ancam saja dia dengan foto lo lagi lakuin.." jungwon.
Sebenarnya ini adalah permainan yoshi dan teman-temannya dulu. Siapa yang paling nakal dia yang menang. Jungwon kan satu kumpulan dengan yoshi dan mahiro tak heran jungwon tau meski gak ikutan dalam taruhan itu.
Ya sekarang teman-temannya udah hijrah ke jalan yang lebih baik. Jungwon hanya memberikan suatu solusi yang pernah ia dengar.
"Perangsang ya?" Jay terlihat berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triagle (jeongsahijae)
Fanfiction[udah tamat tapi Lagi di revisi] Cinta segi tiga antara tiga sahabat. Sangat rumit seperti rumus matematika. Suasana perkuliahan, kampus, agak mature. BxB Cameo: - Haruto - Junkyu - Yoshi - jay - jungwon