25⚠️

671 58 16
                                    

"Ah shit!" Jay melempar tubuh mungil itu ke atas kasur kamar hotel yang dipesan barusan.

Terlihat asahi yang tidur meringkuk setelah dibaringkannya di kasur yang empuk. Cepat banget emang memabukan bocah satu ini.

"Oh mwoya, ngapain gue susah2 kayak gini sih tp gue rasa asahi udah diapa2in haruto dan gue juga harus melakukan yang sama" jay tersenyum seringai sambil mengatur nafasnya.

Jay kemudian ke arah meja yang tersedia air minum. Sekedar menghilangkan dahaga karena cukup lelah menggendong seseorang. Cukup membutuhkan tenaga untuk membawa asahi ke dalam kamar ini dari kedai.

"Untung cepet gue buat mabok" gumam jay kemudian ke arah kamar mandi.

Drrt drrt

Dering handphone jay berbunyi saat dirinya hendak bersiap-siap bermain bersama si mungil yang masih terlelap tidur. Tapi ia akan sedikit menghisap rokoknya di teras luar kamar hotel dan mengangkat sebuah panggilan dengan nomer ya tak dia kenal.

"Halo?" Angkat jay setelah menyalakan batang rokoknya.

"Ini gue yg lo tabrak kemaren"

"Mwoya?" Jay yang sekali melirik asahi yang masih terlelap tidur.

"Gue.. gue butuh bantuan lo sekarang" terdengar suara lirih di sana.

"Gue gabi—"

"Plis.. plis gue butuh bantuan banget"

"Ya tapi gue gabisa, gue sibuk"

"Anjing, plis kali ini aja gue lg dikeadaan terancam mana tanggungjawab lo? Gue jadi susah lawan kalo tangan— tuut"

Jay menutup sepihak telfon itu.

"Annoying" gumamnya sambil menyelesaikan rokoknya.

setelah beberapa menit selesai dengan satu batang rokoknya. Ia masuk ke dalam dan bersiap. Mengambil bungkusan kecil dari tasnya dan pergi ke arah asahi yang masih terlelap tidur.

Jay menggeser tubuh asahi agar dirinya terlentang dan menampakan badannya yang masih terbalut dengan kain.

"Cantik banget" gumam jay menatap wajahnya.

Perlahan jay membuka kancing baju asahi dan memperlihatkan tubuh indah asahi.

Cekrek!

Jay memfoto tubuh cantik yang tertidur untuk nanti diberikan ke haruto. Mungkin mau pamer. Lalu melempar ponselnya sembarang.

Menggigit bungkusan yg tadi diambil dari tasnya dan memulai membuka gesper dan resleting celananya. Sebelumnya ia sudah bertelanjang dada.

Drrt drrt!!

Sialnya jay lupa mensenyapkan ponselnya alhasil nada deringnya terdengar cukup berisik di telinganya.

"Sialan!" Jay sambil melempar benda yang tadi ia gigit ke lantai.

Jay lalu meraih ponselnya dan melihat nomer yang tak dikenal menelfonnya lagi.

"Apasih?! Kalo—"

"Ya.. temanmu butuh tebusan krn telah diculik"

"Mwo?"

"Cepet kesini klo ga mau mendengar temanmu ini mati"

Tuut.

"Mwoya..." jay kemudian pmelihat foto2 yang dikirim oleh nomer kontak yang tak dikenal.

Ia melihat seseorang tergeletak dengan tangan yang masih di gips. Itu junghwon yang ditabraknya beberapa bulan lalu.

Triagle (jeongsahijae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang