Asahi terbangun dengan kepala yang sedikit pening. Rasanya bangun tidur saja tidak enak. Perutnya begah telah meminum banyak minuman semalam. Seperti sehabis demam di tubuh kecilnya.
"Bagaimana kalau kita berkencan?"
Asahi menggeleng2kan kepalanya dan menyadarkan diri kalau dia berada di kamarnya.
Beranjak pergi keluar kamar. Mendapati jaehyuk yang anteng duduk disofa sibuk dengan ponselnya.
"Sa? Udah bangun?" Panggil jaehyuk saat melihat asahi bertengger di depan pintu kamarnya dengan memegang kepalanya.
Sepertinya jaehyuk juga baru bangun dengan muka bantal dan rambut berantakannya. Hanya saja tak beranjak dari sofa dan memainkan ponselnya sejak tadi.
"Jae.. semalem gue minum ya?" Asahi kemudian duduk di sebelah jaehyuk setelah mengambil segelas air.
Jaehyuk menunjukan sampah kaleng yang sudah ia masukan ke dalam plastik dengan wajahnya.
"Tuh lo minum sebanyak itu" jae mengucek matanya.
"Anjirlah gasadar, gue ga macem2 kan?" asahi menatap jaehyuk.
"Macem2.. kayaknya uneg2 lo keluar semua" jaehyuk terkekeh membuat asahi mencoba mengingat.
Deg!
"Yoshi akan cemburu padaku.."
Pfft
Air yang belum asahi telan terhambur keluar mulutnya.
"Mwoya..." asahi mengasak rambutnya sendiri.
Kemudian asahi beranjak pergi meninggalkan jaehyuk di ruang tengah. Ia masuk kembali ke dalam kamar dan menutupnya dengan kencang dan rapat. Jaehyuk disana hanya bisa terkekeh heran dengan kelakuan asahi. Kalau dipikir2 semalam asahi lucu juga.
Sreet!
Asahi menyenderkan diri di pintu kamarnya sekarang. Menatap fokus didepannya dan memikirkan semalam dirinya ngomong apa.
Blush..
Tiba-tiba pipi asahi memerah ketika mengingat perkataannya semalam.
"..berhentilah perhatian padaku.. aku tidak mau menyukaimu lagi.."
"Mwoya??? Asahi bodoh! Kenapa mabok mulut lemes banget! Apa gue nyatain perasaan juga? Gak kan? Ih lo gila sa!" Gumam asahi pada dirinya sendiri.
-
Haruto menatap arena dengan serius. Ia melihat permainan yang baru saja di mulai. Penonton bersorak dan mulai memasang nama taruhan yang akan menang. Saat haruto ingin menaruh nama yang akan ia taruhkan, tiba-tiba yedam memanggil dan mendekat.
"jay datang" bisik yedam pada haruto.
Haruto bersmirk, lalu menjatuhkan rokoknya yang sudah habis dan menginjaknya. Kertas yang tadinya mau ia taruh langsung di remas, ya berarti haruto gaikut taruhan kali ini. Ia mau melabrak jay, hal itu sangat mudah bagi haruto.
Sedangkan jay yang baru saja datang bingung beberapa orang menghalangi jalannya. Seperti di kepung, tapi jay tau orang yang mengepungnya adalah kawanannya haruto. Sedikit terkejut juga saat haruto datang ke arahnya.
"Apalagi si to? Lo mau ngehajar gue?!" Tanya jay sedikit kaget.
Haruto menatap tajam jay masih dengan beberapa luka lebam di wajahnya.
"Lo ngapain kemaren?" tanya haruto serius menatap jay tegap.
"Hah? Gue gak ngapa-ngapain.." jay yang mencoba mengingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triagle (jeongsahijae)
Fanfiction[udah tamat tapi Lagi di revisi] Cinta segi tiga antara tiga sahabat. Sangat rumit seperti rumus matematika. Suasana perkuliahan, kampus, agak mature. BxB Cameo: - Haruto - Junkyu - Yoshi - jay - jungwon