44

322 50 9
                                    

Cie seneng gak dobel up? 🙏🏻






Klek!

Jeongwoo masuk ke dalam apartemen haruto setelah melihat ibu haruto keluar dari halaman apartemen. Sebelumnya jeongwoo berada di cafe apartemen bawah, memberi privasi bagi anak dan ibu untuk berbicara.

Gaenak aja masa jeongwoo menguping disana. Pada akhirnya juga jeongwoo berinisiatif pergi ke cafe apartemen dibawah. Kenapa jeongwoo tidak pulang? Cukup sulit untuk pulang dengan keadaan jeongwoo yang seperti ini.

Jeongwoo cukup terkejut melihat apartemen yang semula rapi menjadi berantakan. Apalagi ada pecahan kaca berserakan di lantai. Lalu menatap haruto yang sedang menutup matanya dengan tangan yang berdarah duduk di sofa.

"Haruto! Lo ngapain dah?!" Jeongwoo khawatir mendekati haruto.

Haruto hanya tersenyum mendengar suara jeongwoo memanggilnya. Ia kira wanita itu balik untuk memarahinya kembali.

"Jeongwoo.. lo udh baikan?" Tanya haruto malah mengalihkan pertanyaan.

Mengingat haruto meninggalkan jeongwoo dari tidurnya semalaman.

"Anjing! Malah nanya gue, tangan lo sat kenapa?"

"Biasa berantem"

"Hah?"

Jeongwoo tak habis pikir. Ada apa dengan hubungan haruto dan ibunya. Jeongwoo melihat ibunya juga tak ada emosi sedikit pun saat mengobrol dengan jeongwoo tadi pagi.

"Lo gak ngelukain ibu lo kan?" Tanya jeongwoo sembari mengobati luka yang di tangan haruto dengan kotak p3k yang diambilnya.

"Mwoya, lo lebih mentingin wanita itu?"

"Ru, gue gatau masalah lo sama ibu lo gmn tapi jangan sampe ngelukain wanita apalgi ibu lo"

Haruto terlihat frustasi dari raut wajah yang di perlihatkan.

"Bisa gak, gak usah bahas wanita itu?" Haruto.

Mereka terdiam. Jeongwoo juga terdiam ketika suara berat lancang itu masuk ketelinganya.

"Semua karena jay bangsat!" Gumam haruto.

"Jay?"

"Iya! Lo hampir diperkosa semalem sama jay" jelas haruto membuat jeongwoo terdiam.

Ia menghentikan pengobatannya pada tangan haruto.

"Mwo?" Jeongwoo tak percaya.

"Lo minum2an perangsang yang dikasih jay semalem, anjing!" Haruto jadi mengingat kejadian semalam.

"Ada hal yang gaboleh gue lakuin ke jay, berantem sampai melukai.. jay sebelumnya dititipkan saat dirinya pindah ke korea, tapi mulut besar jay akan memberitahukan hal beda dan lebay terhadap suatu masalah pada orang tuanya apalagi menyangkut tentang gue, dan wanita tadi kesini cmn buat marahin gue!"

"Tapi.. dia nyokap lo"

"Mana ada ibu yang gangerti perasaan anaknya, cuman mau liat hasil dan dibanggakan ke orang lain" haruto.

"Ru.. lo kok aneh"

Haruto menatap jeongwoo balik. "Aneh kenapa?"

"Sekarang gue tau alesan lo jadi kayak gini"

"Mwo? Gausah sok tau"

"Jadi semalem.. lo nyelamatin gue? gue ngira yang semalem itu lo.." jeongwoo yg mendadak terdiam dan tertunduk.

Haruto dan jeongwoo terdiam. Pengobatan yang jeongwoo lakukan sebenarnya sudah selesai. Tangan haruto yang luka sudah tertutupi.

"Udahlah gausah di bahas, nanti emosi gue naik lagi" haruto mengalihkan pandangannya.

Triagle (jeongsahijae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang