34⚠️

549 55 17
                                    

"Sa.. lama banget belanja doang—" jaehyuk terdiam menatap asahi yang sedikit berantakan setelah membuka pintu apartemennya.

Posisi jaehyuk berada di sofa, menatap lurus pintu. Asahi beranjak melepaskan sepatu dan menaruh kresek yang tadi ia bawa di atas meja persis depan jaehyuk.

"Jae.." gumam asahi tanpa menatap jaehyuk, tatapannya lurus dan kosong.

"Sa.. lo kenapa?" Jaehyuk menatap asahi yang udah gak karuan.

Apalgi melihat baju bagian atasnya terbuka memperlihatkan leher putih asahi yang ada beberapa tanda merah.

"Pe..peluk gue lagi boleh gak jae?"

Jaehyuk terheran. Perasaan sebelum dia pergi ke minimarket dalam mood baik. Kenapa kembali seperti orang kesurupan. Penampilan yang gak karuan membuat jaehyuk semakin khawatir.

Akhirnya jaehyuk merentangkan tubuhnya, membiarkan asahi memeluknya. Seketika asahi terisak membuat jaehyuk semakin heran apa yang terjadi selama perjalanan balik yang cukup lama.

Hal yang sama seperti jaehyuk menemukan asahi menangis berjongkok di depan pintu sebelumnya.

"Lo jatoh apa gimana sa?" Jaehyuk sambil mengusap punggung asahi, menenangkan isakannya.

"Hiks jae.. haruto brengsek! Haruto... haruto brengsek hiks" asahi sambil memukul dada jaehyuk tak bertenaga.

"Mwo? Haruto ngapain lo lagi?" Tanya jaehyuk.

"Jae tolongin gue lepas dari haruto hiks haruto jahat" asahi memukul-mukul dadanya sekarang.

"Gue.. gue gakuat hiks huaaa" asahi semakin menangis.

Disana jaehyuk hanya bisa mengusap punggung si mungil yang mendekap di dadanya. Membiarkan dirinya menangis dengan apa yang terjadi. Jaehyuk juga melihat es krim yang dibeli di kresek tersebut mencair tak ada bentuk.



-




Jaehyuk datang membawa teh hangat ke balkon untuk diberikan ke asahi. Emang adegan tangis menangisnya asahi membuat dirinya lelah tapi tak bisa untuk tidur.

"Makasih jae.."

Jaehyuk duduk di sebelah asahi yang berselimut.

"Jadi lo di ancem apa kemaren sama haruto?" Tanya asahi dengan mata sembabnya.

"Ancem apa?" Tanya jae yang bingung.

"Gausah pura-pura bego, lo babak belur karena haruto kan? gausah bohong lagi sama gue" asahi.

Jaehyuk terdiam dan menunduk.

"Gausah di dengerin jae manusia brengsek itu" ucap asahi sambil menyeruput teh hangatnya.

Jaehyuk mencoba tersenyum. Menatap temannya yang lucu ini terselimuti sambil memandang langit malam.

"Dia cuman minta gue jauhin lo" jawab jaehyuk sambil megasak rambutnya si gemas.

"Ish jae.. lo.. gak takut sama haruto?"

Jaehyuk menggeleng. "Haruto itu.. dia hanya mau merusak pertemanan kita"

"Maksudnya?"

"lo sama jeongwoo"

Asahi terdiam dan menunduk. Menyeruput teh hangatnya kembali. Ia cukup terdiam lama untuk memikirkan pertemanannya dan kisahnya. Semua salahnya?

"Udahlah sa, gausah dipikirin, gue masih sama lo kok kan kita udah janji??" Jaehyuk mendekati asahi sambil merangkul dan meyakinkan.

"Makasih jae.. tapi haruto masih ngejar gue.. dia bilang gamau ngelepasin gue" asahi.

Triagle (jeongsahijae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang