Satu: Awal

823 46 5
                                    

-Anthurium High School

Baskara sudah bertengger pada tempatnya, kemerahan jingga mulai memudar berganti dengan langit biru yang menandakan bahwa hari sudah tiba. Beberapa orang mulai sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, sama seperti Anthurium High School yang sudah mulai terlihat hiruk pikuknya.

Beberapa murid mulai berjalan lalu lalang menuju tujuan masing-masing. Sama seperti seorang gadis yang hari ini baru memulai dengan hari pertamanya pada Anthurium High School. Cukup banyak mata memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Beberapa dari mereka bahkan dengan terang-terangan membicarakannya.

"Kenapa sih?" dumal sang gadis sambil beberapa kali memperhatikan dirinya sendiri, mencari celah yang kemungkinan membuatnya menjadi pusat perhatian. Namun nihil, semua normal seperti biasanya.

Bruk

Sang gadis merasakan ada hantaman benda cukup keras yang mengenai tubuhnya hingga terjatuh. Bersamaan dengan itu, beberapa orang yang berlalu lalang tertawa melihatnya, sebuah uluran tangan terlihat dihadapan wajah.

"Maaf, gue gak sengaja." Kalimat pertama terdengar dari sang pelaku yang menabrak tubuh gadis itu. Sang gadis mendongkak, melihat siapa gerangan orang yang membuatnya menjadi bahan tertawa banyak orang, "Ck! Kalau jalan tuh hati-hati," Omel sang gadis yang membuat pelaku semakin merasa bersalah.

Uluran tangan yang sengaja diberikan untuk gadis tersebut pun tidak juga di terima. Gadis itu bangkit dengan sendirinya sambil merapihkan pakaian dia yang sedikit berantakan.

"Gue Barraham. Lo anak baru?"

"Ariana." Jawaban singkat dari gadis bernama Ariana itu membuat Barraham semakin dibuat tidak enak hati karena sudah menabraknya.

"Sepertinya iya anak baru, mau gue anter? Lo kelas berapa?"

"Banyak tanya, ya lo. Gue bisa sendiri, permisi." Jawaban ketus dari Ariana justru membuat sebuah senyum terpatri pada bibir Barraham.

"Ariana, Nice to meet you." Barraham berucap pada dirinya sendiri lalu berlalu pergi, dengan wajah Ariana yang terus berputar pada ingatannya dan senyum yang terus tercetak pada bibirnya.

Sementara itu, Ariana kembali melanjutkan perjalanannya yang tertunda menuju tujuan awal, yaitu ruang kepala sekolah. Ya, Ariana berstatus anak baru di Anthurium High School. Ariana Kaia Senja namanya. Dari kecil, ia dipanggil dengan nama Ariana.

"Silahkan masuk," ujar seseorang dari dalam ruangan bertuliskan 'Ruang Kepala Sekolah' tersebut kala Ariana mengetuk pintu beberapa kali.

Ariana memantapkan diri untuk masuk ke dalam ruangan tersebut, disana terlihat ruangan yang tersusun sangat rapih. Dengan sebuah sofa beserta meja tamu yang berada ditengah ruangan, dan satu set sebuah meja kerja yang berada dipojok. Beberapa lemari arsip yang berjajar rapih juga menjadi perhatian Ariana. Tak lupa wewangian vanila yang memberikan kesan hangat serta tenang bagi siapapun yang masuk.

"Ariana, benar?" ujar sang kepala sekolah yang bernama, Jairama. Terdapat sebuah papan nama kecil ditengah meja, Ariana membacanya.

"Ini buku tata tertib disekolah. Saya harap kamu memahaminya untuk tidak melanggar semua yang ada disana. Jatah tidak hadir tanpa keterangan dalam satu semester hanya tiga kali, selebihnya kamu akan mendapatkan surat panggilan orang tua. Dan nantinya akan diberlakukan kesepakatan bersama untuk kamu tidak mengulangi. Namun, jika tetap mengulangi dan tidak hadir tanpa keterangan, maka sekolah berhak mengeluarkan kamu, paham?" Jairama menjelaskan dengan wajah tegasnya. Wanita itu memang tidak suka jika ada murid Anthurium High School melanggar aturan.

Anthurium High School adalah sekolah swasta yang letaknya ada di ibu kota. Terkenal sebagai sekolah elite dari jenjeng Sekolah Dasar hingga Menengah Atas dan berisi anak-anak yang berasal dari kalangan atas. Rata-rata murid Anthurium High School adalah anak dari pengusaha besar, public figure, atau bahkan pejabat negara dan orang berpengaruh lainnya. Namun, dari hal bergengsi tersebut tentu Anthurium High School dikenal dengan sekolah yang berisi peraturan yang ketat. Namun berkat itu, banyak sekali prestasi yang diraih.

KAMUFLASE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang