Sepuluh: Hadinata

148 22 10
                                    

*flashback on*

Seorang perempuan menatap layar ponselnya dengan pikiran kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang perempuan menatap layar ponselnya dengan pikiran kosong. Sebuah nama yang disebutkan telah tiada adalah orang yang sangat ia kenal dan bahkan menjadi seseorang yang ia sayangi.

"Aku udah bikin makan malem untuk kita," ujar laki-laki dari arah belakangnya sambil memeluk pinggang ramping sang perempuan.

"Pesan dari siapa?" Tanya laki-laki itu lagi, sang perempuan tidak menjawab.

"Ariana," panggil sang laki-laki. Perempuan bernama Ariana itu menoleh dan menunjukkan isi pesan yang diterimanya.

"Aku udah janji mau ajak Vinara jalan-jalan ketika dia liburan nanti. Dia pengen banget keliling New York." Ariana berucap dengan tubuh yang lemas.

"Kematian seseorang gak pernah bisa diprediksi oleh manusia, Na."

"Tana, aku harus pulang ke Indonesia." Ariana berucap final pada sang kekasih, "Kamu akan kembali? Yakin?" Tanya Tana memperhatikan Ariana, "Vinara jauh lebih berharga dari apapun dihidup aku."

"Kamu pernah bilang gak akan kembali ke keluarga Hadinata, Na." Tana mengingatkan, membuat Ariana menghela nafasnya lelah, "Hadinata juga bagian keluarga ku."

Tana menatap sang kekasih dengan lekat, kemudian dia membawa kekasihnya ke dalam pelukan, memberikan sebuah kekuatan padanya, "Jaga diri baik-baik, kalau udah libur aku akan nyusul."

Ariana tersenyum senang, ia membalas pelukan sang kekasih.

Sebuah percakapan lima jam yang lalu masih terekam di ingatan seorang Ariana. Dan disinilah dirinya, disebuah bandara yang akan membawanya kembali ke negara kelahirannya.

"Vinara Agria Hadinata, kakak kangen sama kamu." Ariana berucap sambil menatap foto dirinya dan seorang gadis berumur jauh dibawahnya itu yang memakai baju seragam Sekolah Menengah Pertama. Foto yang diambil 4 tahun yang lalu.

Tak sadar, air mata Ariana menetes entah untuk yang keberapa kalinya. Ia tidak menyangka akan ditinggalkan oleh Vinara dengan begitu cepat.

Sudah banyak kenangan yang ia lewati dengan gadis cantik itu, bagaimana keduanya memiliki kesamaan yang cukup banyak membuat Ariana dan Vinara begitu sering melakukan hal bersama. Sampai Ariana harus pergi ke Amerika untuk sebuah hal dan meninggalkan Vinara serta negara kelahirannya.

Perjalanan yang ditempuh Ariana untuk sampai ke negara kelahirannya itu membutuhkan waktu kurang lebih 22 jam dengan ditambah dua kali transit yang masing-masing membutuhkan waktu 3-4 jam lamanya.

Dan, sampailah Ariana pada bandara kebanggaan tanah airnya, seseorang dengan jas rapih berdiri sambil melambaikan tangan padanya. Ariana sudah hafal, itu pasti seseorang yang diperintahkan oleh keluarga Hadinata untuk menjemputnya.

KAMUFLASE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang