Tiga Puluh Dua: Langkah Selanjutnya

110 16 0
                                    

Ariana berjalan memasuki sebuah unit apartemen milik nya bersama dengan Yosina disebelahnya. Ia tadi menunggu gadis itu didepan dekat sekolah dengan jarak yang tidak terlalu dekat gerbang masuk agar tak mengundang curiga beberapa orang yang melihat nya. Hubungan Ariana dan Yosina sebelumnya sangat tidak baik, jika tiba-tiba keduanya terlihat akrab tentu akan membuat banyak gosip yang beredar.

"Gue kenalin lo sama temen-temen gue di projek ini," ujar Ariana.

Ariana membawa Yosina pada ruangan kerja dirinya dengan Abelia dan Gantara. Terlihat dua orang itu tengah sibuk dengan komputer masing-masing.

"Guys! Ini Yosina, dia bakal ikut kita malam ini."

Abelia dan Gantara kompak menoleh. Ia memperhatikan Yosina yang hanya menampilkan wajah tanpa ekspresi nya.

"Gue Abelia, dia Gantara." Abelia memperkenalkan dirinya serta Gantara yang diangguki singkat oleh Yosina.

"Oke, gue ganti baju dulu. Lo tunggu bentar, gue pinjemin baju. Duduk sini aja, ngobrol sama Abelia dan Gantara."

Ariana berjalan meninggalkan Yosina bersama dengan Abelia dan Gantara.

"Lo yang waktu itu dorong Ariana ke kolam kan?" Tanya Abelia dengan mata yang tertuju pada Yosina. Gadis itu menatapnya sekilas.

"Temen lo macem-macem sama cowok gue," balas Yosina singkat.

Gantara tertawa mendengarnya,"cowok lo Jerga? Mau lo sama cowok model begitu?" Ucapan Gantara membuat Yosina menatapnya malas.

"Lo gak paham, orang tua." Sindiran Yosina membuat Gantara dan Abelia menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tak lama kemudian, Ariana datang dan memberikan sebuah pakaian ganti untuk Yosina kenakan.

"Kamar gue di pintu yang ada tulisan A nya. Lo bisa ganti disana," balas Ariana singkat.

Yosina lalu berdiri dan menuju ruangan tersebut. Ariana tidak curiga sama sekali kamarnya akan di geledah oleh Yosina karena memang didalam sana tidak ada hal-hal yang mencurigakan sama sekali.

Ariana mulai menggambar dan menuliskan beberapa hal pada papan tulis yang ada. Ia menyusun beberapa strategi untuk operasi malam ini menuju Anthurium High School kembali.

"Lo mau diem-diem ke Anthurium malam ini?" Tanya Yosina setelah usai berganti pakaian.

Ariana, Abelia dan Gantara kompak menoleh pada gadis itu yang saat ini tengah bersidekap dada.

Yosina berjalan melihat gambaran yang dibuat oleh Ariana untuk mereka masuk ke dalam Anthurium.

"Lo salah kalau masuk lewat jalur belakang. Itu pasti penuh penjagaan. Gue tau lo semua pernah masuk ke Anthurium malem-malem sebelumnya. Gue bisa pastikan jalanan dibelakang lebih dijaga ketat."

Yosina lalu mengambil sebuah denah Anthurium High School yang memang dimiliki oleh Ariana. Gadis itu lalu menandai sebuah tempat dengan spidol merah.

"Ini jalan keluar masuk untuk penjual di kantin, termasuk yang anterin catering makan siang guru-guru, penjaga, dan semua pekerja disana termasuk ke siswa. Jalan ini yang justru gak di jaga oleh keamanan karena gak ada indikasi buat dipakai diam-diam masuk oleh orang asing." Yosina menjelaskan. Semua mendengarkan dengan seksama.

"Gue ada kunci aksesnya." Yosina kemudian berucap lagi, membuat semua bingung.

"Dari mana lo dapet?" Tanya Abelia penasaran. Mewakili Ariana dan Gantara.

"Gue diem-diem ambil dari salah satu penjual. Gue sering lewat situ buat masuk ke Anthurium diam-diam. Gue juga pernah kali melanggar peraturan," balas nya santai.

KAMUFLASE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang