Sebelas: Misi

139 22 7
                                    

"udah terhitung mau dua minggu lo nyamar jadi murid SMA di Anthurium High School, gimana? Udah ada perkembangan informasi?" Abelia, Salah satu pathner nya dalam misi mencari kebenaran atas kematian Vinara itu bertanya.

"Jangan-jangan lo malah jatuh cinta sama bocil," sahut Gantara, pathner Ariana yang lain.

Dalam misi mencari kebenaran atas kematian Vinara memang Ariana dikirimkan dua orang pathner oleh Hadinata. Abelia dan Gantara. Keduanya juga pathner dibeberapa misi Ariana terdahulu ketika masih aktif menjadi bagian dari intel dan penjaga keluarga Hadinata yang berperan khusus dalam penanganan bisnis juga.

"Inget umur, Na kalau lo sampai kepikiran jatuh cinta sama bocil, pedo jatohnya." Hinaan dari Abelia membuat Ariana melemparkan gadis itu dengan sebuah gulungan kertas.

"Sembarang mulut lo! Gue juga gak ada pikiran buat suka sama mereka, dideket mereka aja gue biasa. Lagi pula juga gue udah ada pacar ya!" Jawaban Ariana dibalas tawa oleh Abelia dan Gantara.

Ketiganya sedang berada di apartemen milik Ariana. Unit yang berisi 3 kamar tidur, 2 kamar mandi dan terdapat dapur serta ruang televisi sangat pas dijadikan sebuah 'markas' bagi mereka. Sebenarnya Hadinata sudah menawarkan tempat yang lebih nyaman dan bagus, tapi Ariana menolak. Abelia serta Gantara yang berada dibawah perintah Ariana hanya menurut. Karena dalam misi kali ini, Ariana adalah atasan mereka. Dimana Ariana yang akan mengatur semuanya.

"Gue diem-diem retas CCTV Anthurium High School, gue liat lo deket sama murid cowok disana. Ada dua kalau gak salah, nah yang satunya itu cowok yang gue temuin di website sekolah ada foto kalian berdua ciuman." Gantara menjelaskan, membuat Abelia membulatkan matanya sempurna.

"Apaansi! Gue gak ciuman! Dia ngasih gue nafas buatan," balas Ariana dengan kesal. Ia heran kenapa Gantara bisa saja menemukan foto itu, kenapa Gantara tidak berinisiatif hapus sekalian.

"Lo bisa hapus gak fotonya dari website?" Ariana bertanya, ia penasaran apakah seorang yang sering meretas seperti Gantara dapat menghapus beberapa data juga.

"Bisa aja sih, tapi nanti pada curiga lagi." Ucapan Gantara diangguki setuju Abelia yang membuat Ariana memikirkan kembali idenya.

"Udah-udah masalah fotonya. Jadi gimana, Na? Apa aja yang lo dapet selama nyamar?" Abelia mengalihkan topik untuk kembali ke misi mereka.

"Ck! Susah banget nyari info ama anak SMA. Kenapa sih harus gue yang nyamar? Kenapa gak lo berdua aja? Gue lebih suka dibalik layar," balas Ariana kesal sambil bersidekap dada nya dikursi kerja.

"Ariana Kaia Senja, umur 26 tahun tapi mukanya masih kayak anak remaja. Emang cuma lo doang yang cocok. Gue males ngakuin ini, tapi jujur muka lo awet muda banget, buktinya pake baju SMA aja masih pas gak keliatan udah tua." Abelia memberikan opininya, Gantara tertawa dahulu sebelum akhirnya ikut memberikan pandangannya, "Bener kata Abel. Lagian juga nikmati aja masa nyamar ini, itung-itung nolstagia jaman SMA lo dulu."

"Ya jaman SMA gue kan di negeri, beda banget. Di Anthurium High School tuh rasanya kayak beda benua." Gantara dan Abelia tertawa mendengar kalimat yang keluar dari bibir Ariana.

"Udah-udah gue kenapa dibully terus. Jadi, selama ini gue belum dapet info banyak. Tapi ada beberapa point penting yang perlu kita highlight. Catet ya lo berdua, Ralien adalah sahabat dekat Vinara, Mahatma juga salah satu cowok yang dekat dengan Vinara. Dulu Vinara sering dibully sama Yosina. Ralien keliatan benci sama Yosina dan bilang bahwa Yosina harus dipenjara. Lo catet semua itu dan cari tahu latar belakang mereka semua." Ariana menjelaskan.

"Oke, ada lagi?" Abelia bertanya, sambil menyerahkan catatannya pada Gantara untuk cowok itu langsung mencari tahu nama-nama yang disebutkan Ariana.

"Oh ada satu cowok namanya Jerga, dan dia pernah deket sama Vinara juga. Tolong untuk yang satu ini, gue minta informasi selengkapnya."

KAMUFLASE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang