Kesusahan hidup manusia dari dulu sampai sekarang, ya, bertahan hidup. Bertahan agar tetap kaya, bertahan tetap glowing meski pendapatan pas-pasan, bertahan melawan keterbatasan dalam himpitan stigma miskin, bertahan tetap positif dalam lingkungan toxic. Semua orang punya medan perang masing-masing dan melakukan pertahanan dengan cara mereka sendiri. Satu hal yang membuat segala usaha bertahan itu makin berat yakni membandingkan diri kita dengan keadaan orang lain. Kalau sudah begini, rasanya usaha yang paling baik tidak akan ada harganya.
Datu sudah sangat kenyang dengan hal-hal seperti itu. Dibandingkan oleh orang lain yang bahkan tidak dia kenal sama sekali. Paling sering, sih, oleh ibu-ibu pedagang di pasar yang pikirannya masih sempit karena melakukan hal yang itu-itu saja.
"Coba deh kayak anak saya, dandan yang cantik, kerja di toko, eh di gebet sama atasannya, sekarang udah nikah mau punya anak."
Atasan yang di maksud padahal pegawai yang sudah lebih lama bekerja. Pakai bahasa kerennya saja; supervisor.
"Iya, anak ibu cantik tapi sayang cewek sasimu alias sana sini mau, tekdung duluan kan."
Biasanya Datu menjawab dengan kenyataan pahit apa yang mereka bandingkan darinya di hati saja. Di mulut dia hanya tertawa untuk tanggapan atau sengaja merendahkan diri serendah mungkin dengan kalimat "waduh saya nggak mampu deh kayak anaknya Bunda, saya nggak sekolah soalnya."
Dan tanpa niat membalas sedikit pun, sekarang malah kejadian. Bekerja, terus dapat gebetan karyawan yang jabatannya lebih tinggi darinya. Rasanya masih menyenangkan menyadari dia dan Kamal memiliki hubungan.
Ini malam minggu pertama mereka walau sebenarnya ga pertama-pertama banget. Dalam arti malam minggu ini Datu dalam keadaan sehat dan di situasi aman. Ada rasa merinding ketika Kamal mengiriminya pesan dan memberi beberapa pilihan yang lumrah di lakukan pasangan di malam minggu.
Kata Kamal; mau nonton, makan, jalan-jalan, atau belanja?
Semuanya hal biasa dan pernah Datu lakukan. Bahkan sering. Hanya saja kali ini rasanya pasti akan berbeda karena sama pasangan. Demi Tuhan, ingin sekali Datu melakukan salah satu. Tetapi setelah Datu memilih agar mereka jalan-jalan saja--ya mungkin nyambi makan juga--Mba Kenya, tetangganya menelpon dan meminta tolong untuk di buatkan cake pisang malam itu juga sepuluh loyang dan untuk besok paginya delapan loyang.
Kenya tahu Datu mendapat musibah pelemparan batu tempo hari, tapi dia tidak tahu kalau Datu juga baru keluar dari klinik. Sebagai tim orang tidak enakan, Datu menerima pesanan itu bahkan tanpa berdiskusi dulu dengan Kamal. Untungnya Kamal bukan pasangan ribet yang mempermasalahkan masalah kecil. Lelaki itu easy going, sangat membantu Datu.
Begitu jam kerja bubar Jum'at sore, mereka berbelanja bahan, malamnya Kamal juga datang membantu segala proses pembuatan kue. Sungguh pasangan produktif.
Mendekati jam sembilan, Adam muncul bersama Inggid dan Indra. Seketika situasi terbagi menjadi dua tim, laki-laki dan perempuan. Inggid dan Datu berdiskusi di dapur dengan kompor yang masih on, membicarakan masalah Datu yang akan menjadi salah satu muse clothing line-nya, menetapkan kapan sesi foto akan di lakukan dan para lelaki secara alami bertukar pikiran yang akhirnya bermain kartu di temani minuman kaleng dan kacang kulit.
Tidak ada yang tahu jam berapa malam itu berakhir. Seingat Datu para pria masih bermain ketika dia dan Inggid beranjak ke tempat tidur. Ketika bangun, Datu hanya menemukan Indra dan Kamal di ruang tamu, masih tidur terlentang dengan beberapa sisa makanan di sekitar mereka. Adam pastinya sudah berangkat dinas. Sahabat tulennya itu seperti sudah memiliki body alarm walau tidur terlambat.
Sambil geleng-geleng Datu membersihkan yang harus di bersihkan dan membangunkan keduanya. Terkhusus Kamal, dibangunkan dengan cara yang lebih halus dan sopan ketimbang Indra. Kalau Indra di raup wajahnya dengan tangan Datu yang sengaja di basahi air, Kamal hanya di tepuk-tepuk manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HETEROCHROMIA (Koplonya Hidup)
RandomUdah pernah ngerasain di turunin jabatan padahal pegawai andal? Pernah ngerasain di benci semua anggota keluarga? Pernah ngerasain tidak punya status sosial di mata masyarakat? Pernah ngerasain diludahin sama crush? Kalau belum, cobain deh. Rasanya...