Side Story : Lovely Gengs

45 1 0
                                    

Happy Reading

Rintik-rintik hujan bergema. Saat itu, kota Euphonia sedang mengalami curah hujan yang tinggi. Ini sudah berlangsung selama 6 bulan kurang lebih. Itu membuat suhu di kota Euphonia menurun.

"Hahh... Bukankah jarang turun hujan disini?"

"Benar, tidak pernah sesering ini terjadi hujan di Kota Euphonia."

"Ini seperti dewa sedang mengutuk kita..."

Hiruk-pikuk keramaian di sekitar Euphonia menjadi pemandangan yang biasa dilihatnya. Dia mengamati segelintir orang yang berlalu lalang di hadapannya.

Kruukk-

Itu adalah suara perutnya.

"Aku lapar..."

Dia memegang perutnya yang kesakitan. Dia sudah menahan lapar sejak 3 hari yang lalu. Dia merasa bisa pingsan kapan saja sekarang.

"Tahan sebentar, Resi."

Wanita yang tengah menuntunnya bersuara.

Anak kecil berambut coklat yang bernama Resicheta itu hanya menuruti saja ucapan orang tuanya tanpa membantah walau sesekali dia meringis pelan dan hampir terhuyung ke depan beberapa kali.

Tapi dia mampu menahannya.

"Bibi, aku mohon sedikit saja... Benar-benar sedikit saja untuk Putriku, aku mohon... Kami tidak memiliki makanan sama sekali..."

Ibunya memohon dengan sangat.

Bahkan dia sampai rela bersujud di kaki wanita tua itu.

"Sudah kubilang panen kami gagal! Semua yang kami tanam tidak tumbuh dengan baik karena hujan yang terus turun setiap hari! Aku tidak bisa membantumu lagi, Mona! Kau harus bekerja dan mendapatkan makananmu sendiri! Kau tidak bisa terus meminta-minta makanan kepadaku!"

"Aku mohon... Kasihani aku dan putriku, bibi... Aku dan suamiku sudah berusaha bekerja di mana pun tapi tidak ada perusahaan yang mau menerima kami..."

Wanita bernama Mona adalah ibu kandung Resicheta.

Dia sedang menangis sambil memeluk wanita tua yang merupakan bibinya atau Nenek Resi.

"Hahh! Kalian ini-! Sudah kubilang jangan mempunyai anak dulu jika belum siap! Aku tahu kalian akan seperti ini!"

"Maafkan aku... Maafkan aku..."

"Tolong jangan muncul lagi dihadapanku! Aku tidak bisa membantu kalian lagi! Kau tidak tahu kedatanganmu setiap hari itu mengganggu kenyamanan keluargaku?! Jangan berpikir bahwa keluargamu saja yang susah! Aku juga sedang susah sekarang!"

Resi kecil menatap kosong melihat perdebatan dihadapannya.

Ibunya selalu seperti itu.

Bibinya juga selalu keras dan berbicara dengan kasar seperti itu.

Resi mengerti.

"Sekarang lepaskan kakiku! Mau kau menangis-nangis pun aku tidak memberikan sepeser makanan untukmu! Tidak akan pernah!"

Bukannya melepaskan, dia malah mengencangkan pelukannya semakin keras. Dia bersikeras tidak ingin pergi.

"Bibi... Aku mohon, sedikit saja... Kami membutuhkan sedikit makanan... Kami kelaparan..."

"Aku tidak peduli! Lepaskan aku!"

"Setidaknya... Secangkir beras saja tidak apa-apa, bibi... Putriku belum makan apapun sejak 3 hari yang lalu... Tidak apa jika bibi tidak peduli denganku, tapi tolong pedulikan putriku... Dia masih terlalu kecil..."

Violet Dragon - The Mystery of Life (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang