Happy Reading
"Dan aku akan memberi perlawanan yang sulit."
Vio menggertakkan giginya kesal melihat Daniel yang menghindari serangan api dari tangannya dengan mudah. Oh ngomong-ngomong, Vio memang sudah bisa menguasai sihir dasar milik Vurochi yang kedua, api. Tidak terlalu besar memang, tapi itu cukup untuk membakar manusia.
Vurochi sendiri sempat tak menyangka saat gadis itu sudah bisa mengendalikan kedua sihir dasarnya itu dalam waktu singkat. Padahal Naga itu sendiri tahu bahwa seharusnya tubuh Vio takkan sanggup mengangkut beban seperti itu. Tapi ini sepertinya memang keajaiban. Yah... sepertinya Vurochi mulai sedikit percaya kali ini dengan namanya keajaiban.
Daniel tersenyum. Senyum yang menyebalkan bagi Vio.
"Bagus. Jika begitu..."
SRAAT...
"...aku terima tantanganmu."
Daniel menarik gagang pedangnya yang besar dipunggungnya. Untuk beberapa saat Vio sempat terpukau melihat pedang tersebut. Pedang berwarna hitam dan ukurannya sangat besar, sepertinya sangat memakan tenaga sang pengguna namun akan sangat bahaya jika Vio sampai tertebas oleh pedang tersebut.
Vio bergeridik ngeri. Ah sial! Di saat-saat seperti ini ia sama sekali tak punya senjata. Padahal pedang putih panjangnya itu masih disimpan dengan baik di dalam kamarnya namun belum sempat ia gunakan di hal-hal mendesak seperti ini.
"Tenang saja, senjatamu yang sekarang ini adalah sihir. Ingatlah, sihir itu lebih kuat dibandingkan senjata apapun!" suara Vurochi menginterupsi. Itu membuat Vio tertawa kecil dan mengangguk dalam batinnya.
"Aku mulai ya..."
Vio membulatkan matanya. Sangat-sangat terkejut ketika Daniel tiba-tiba saja sudah ada disebelahnya dan hendak menusuk lehernya dengan ujung pedangnya yang tajam.
"Burn up!"
Vio segera menahan ujung pedang tersebut dengan telapak tangan kanannya yang dialiri sihir api berwarna ungu tersebut. Vio sedikit merintih kesakitan ketika ujung pedang tersebut sedikit menembus ke telapak tangannya. Tetes darah itu mengalir sedikit demi sedikit. Sakit rasanya. Vio ingin menangis sekarang. Tapi tentu saja ia menahannya, karena menangis tak akan menyelesaikan masalah.
Hingga akhirnya api itu segera melahap pedang besar itu. Daniel tampak sedikit terkejut, sebelum akhirnya ia menjatuhkan pedangnya karena takut api itu ikut-ikutan membakar tangannya.
Vio segera memanfaatkan kesempatan itu, ia segera menyerang Daniel yang kini tak bersenjata. Tidak masalah bagi Vio karena kali ini adalah pertarungan tangan kosong. Walau sebenarnya gadis itu sedikit berbohong karena sebenarnya ia juga menggunakan sihir.
BUAGH!!!
Vio berniat memukul wajah Daniel dengan keras, namun pria itu membaca gerakannya dengan mudah dan menahan pukulan itu dengan telapak tangannya.
"Sedang apa sebenarnya kau ini?" tatapan Daniel, gaya bicaranya dan suasana di sekitarnya kini berubah dingin.
Kalimat itu sukses membuat Vio ketakutan dan kesal. Iya, Vio merasa seperti diremehkan, walau sebenarnya dia memang payah dalam bela diri, sih. Vio akui itu. Tapi... tetap saja ia merasa kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Dragon - The Mystery of Life (END)
FantasyVioletta Azaera Tsaveera merupakan Putri tunggal dari kedua ilmuwan yang terkenal di kota Euphonia. Dia menghabiskan banyak waktu masa kecilnya di dalam rumah karena kedua orang tuanya yang begitu overprotective. Suatu hari, ketika usianya menginja...