Happy Reading
Netha menutup telfon itu. Kemudian menghela napas panjang. "Kayaknya Ryan benar-benar nggak bisa kesini. Dia punya masalah yang lebih penting... sepertinya."
Nyra —gadis itu masih menangis di dalam dekapan Haekal sambil mengumpati Ryan yang sampai akhir bersikeras tak mau membantunya. Haekal hanya mencoba menenangkan gadis itu, mengatakan pada Nyra bahwa semuanya pasti akan baik-baik saja dan Vio akan kembali dengan selamat.
"Guys, kita bicarain rencana selanjutnya di markas aja gimana?" tanya Sherina. Ia sadar disana masih ada teman-teman Vio. Ia tak ingin melibatkan anak-anak itu.
Mereka mengangguk saja.
"Em, a-anu... kalian pulang saja ya. Pestanya sudah selesai," usir Netha dengan halus ketika Nyra, Haekal dan Sherina sudah pergi lebih dulu ke lantai 2.
"Prof. Netha, bukankah kalian akan mencari Vio?" tanya Aquel.
"Iya, karena itu kalian pulang saja dan istirahat ya."
"Kalau begitu, izinkan kami ikut mencari Vio!" pinta Aquel dan yang lainnya sambil menundukkan tubuhnya. Tentu hilangnya Vio membuat mereka tak bisa berdiam diri saja. Mereka ingin ikut serta membantu mencari Vio karena saking khawatirnya dengan kondisi temannya itu.
"E-eh?! Ja-jangan! Sebaiknya kalian tidak ikut! Ini urusan orang dewasa karena anak-anak tidak boleh ikut campur ya!"
"Karena sering membebani, bukan?" suara Andes di ujung sana. Ia menatap malas ke arah Netha. "Apa kalian pikir kami juga akan membebani?"
"I-itu..." Ah, Netha ingin mengumpat rasanya! Seharusnya tadi ia langsung pergi saja duluan ke markas! Dia tidak bisa bicara dengan orang asing yang baru ia temui, terkadang itu membuatnya gugup sendiri. Seharusnya tadi Sherina saja yang menjelaskannya pada anak-anak itu!
"Huft! Padahal perbedaan umur kita hanya 10 tahun!" komentar Andes lagi.
"10 tahun itu perbedaan umur yang sangat jauh, bodoh!" Netha mulai tak paham dengan arah pembicaraan ini.
"Kak Netha, aku ikut Kakak mencari Vio ya!" Atha —Adiknya lelakinya itu mengangkat sebelah tangannya dengan antusias membuat Netha melotot kaget.
"Tidak-tidak! Kamu pulang saja sana! Langsung pulang ke rumah! Jangan berkeliaran! Aku tidak mau disalahkan oleh Papa-Mama lagi!" Netha berbalik, berjalan menaiki tangga menuju lantai 2.
"Jahat sekali!" Atha yang langsung ditolak mentah-mentah menatap miris ke dirinya sendiri.
"Ah, itu juga termasuk kalian ya! Oh dan juga terima kasih sudah ikut datang ke pesta ini! Aku yakin karena malam ini Vio pasti senang sekali!" Netha berbalik lagi dan tersenyum tulus kemudian melanjutkan langkahnya lagi hingga hilang dari pandangan mereka semua.
"Sepertinya Kakakmu itu terlihat sangat kesal padamu ya, Tha!" suara Deya.
"Itu sudah menjadi kebiasaannya..."
"Ya karena kau memang menyebalkan, sih," Nava ikut-ikutan dalam topik itu, membuat Atha sedikit kesal.
Aquel sedikit menjauh dari kerumunan itu, ia mendekati sebuah meja kosong disana. Aquel mengambil tab-nya yang berada di tas selendangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Dragon - The Mystery of Life (END)
FantasyVioletta Azaera Tsaveera merupakan Putri tunggal dari kedua ilmuwan yang terkenal di kota Euphonia. Dia menghabiskan banyak waktu masa kecilnya di dalam rumah karena kedua orang tuanya yang begitu overprotective. Suatu hari, ketika usianya menginja...