Happy Reading
Tatapannya terus menatap pertarungan duel antara dua siswa STAR Academy. Beberapa kali ia menghela nafas, berharap namanya disebut namun sama sekali tidak. Ini cukup membuatnya bosan. Bahkan minumannya sudah habis sedari tadi.
Mendadak, ia beranjak berdiri. Terlalu bosan untuk menunggu gilirannya. Namun, baru beberapa langkah ia melangkah, gadis yang barusan duduk disebelahnya tiba - tiba memanggilnya.
"Di, kamu mau kemana?" tanya gadis itu yang tadi duduk disebelah Ardi.
Ardi berbalik menatap Vio. Kemudian sebelah alisnya terangkat. Kenapa Vio menanyakan itu? Mau kemana pun dia pergi bukankah tak ada urusannya dengan gadis itu?
Vio seakan tau reaksi Ardi. Dari mimik wajahnya saja ia sudah tau apa yang sedang dipikirkan lelaki itu. "Jangan geer. Aku cuma mau ngingetin, kalau giliran kamu belum. Bukannya gak boleh pergi kalau belum ujian?"
Memang perkataan Vio itu benar, makanya sekarang Andes tak ada di dekat mereka. Mungkin cowok itu sedang bermain game disekitar Academy.
"Terserah gue," jawab Ardi ketus. Memang, Ardi sangat tak suka jika di kekang. Rasanya ia ingin bebas, melakukan apa pun yang mau ia lakukan tanpa ada aturan. Tapi, Academy tetaplah Academy. Peraturan tetap ada.
Namun, hal itu tidak ia ubris. Ardi tetap saja berjalan melanjutkan langkahnya meninggalkan lapangan Academy. Vio hanya menggeleng - gelengkan kepala. Gadis itu tetap tak akan bisa melarang cowok keras kepala itu. Tak ingin membuat masalah, Vio membiarkan Ardi pergi saja.
Namun, seolah - olah takdir melarang Ardi. Tiba - tiba saja namanya di panggil lagi.
"Selanjutnya, pertarungan antara Ardian Satria melawan Reina Nastia!" seru Bu Lea yang membuat semua siswa langsung kembali bersorak riang dan tampak bersemangat. Sungguh, mereka penasaran dengan kemampuan Ardi yang pastinya akan sesengit seperti dulu.
Ardi menghela nafas berat. Kemudian, memutar bola matanya malas. Malas. Ia terlalu malas untuk bertarung. Ralat, ia terlalu malas untuk melawan cewek gila menurutnya, Reina. Namun, ia tak bisa memberontak. Terpaksa ia berbalik badan menuju tengah lapang, menyambut pertarungannya melawan cewek gila. Terpaksa.
Mendadak langkahnya terhenti lagi tepat berada di depan Vio, tepat saat gadis itu buka suara.
"Semangat Ardi!" Vio tersenyum saat Ardi mendengar perkataannya. Ardi menoleh ke belakang dan tersenyum tipis pada Vio.
Ya, dukungan semangat itu cukup membuat Ardi mulai bersemangat. Tidak terlalu jenuh seperti tadi. Entah kenapa, ia merasa ada desiran pelan di dadanya. Hal itu pun terjadi pada gadis itu. Vio merasa dadanya berdebar saat ia saling bertatapan dengan Ardi, walau hanya sebentar. Namun, keduanya segera menepis desiran itu.
Fokus, Di. Ardi mencoba menghilangkan desiran itu. Untuk sekarang dia harus fokus dengan pertarungannya ini. Ardi melanjutkan langkahnya lagi kembali ke tengah lapang.
****
"Wah, nasib lo sama kayak gue, Rei," takjub Nara. Mereka berdua sama - sama mendapatkan lawan yaitu orang yang mereka cintai. Entah itu hanya kebetulan atau memang sudah di takdir kan.
Namun, Reina tak ingin ambil pusing. Reina ingin membuktikan kemampuannya pada cowok yang dicintanya, Ardi. Jadi, kali ini ia fokuskan hanya kepada pertarungan ini. Ya, hanya kali ini saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Dragon - The Mystery of Life (END)
FantasyVioletta Azaera Tsaveera merupakan Putri tunggal dari kedua ilmuwan yang terkenal di kota Euphonia. Dia menghabiskan banyak waktu masa kecilnya di dalam rumah karena kedua orang tuanya yang begitu overprotective. Suatu hari, ketika usianya menginja...