Eps. 23 Rumit

53 5 6
                                    

Happy Reading

"Kami tidak berbohong bu! Saya tahu jika yang di perbolehkan menggunakan aura hanya tingkat 5 ke atas, sedangkan Vio berada di tingkat 1. Saya tidak mungkin melanggar aturan bu!" kekeh Aquel tak mau kalah. Ia adalah sosok keras kepala dan pintar berbicara. Pada seorang kepsek saja dia sama sekali tak takut.

"Tapi kamu sudah melanggar aturan!" kekeh bu Lea juga.

"Harus berapa kali saya bilang bu Leadery?!! Saya sama sekali tak memasukkan aura apapun!" balas Aquel menentang. Ferry dan bu Natalie hanya mendengarkan saja.

"KAMU PIKIR SAYA AKAN PERCAYA BEGITU SAJA DENGAN KAMU?!! KAMU TIDAK BOLEH MELAKUKAN SEMUA PENELITIAN MU ITU SAMPAI DI LUAR BATAS! KAMU TERLALU TEROBSESI DENGAN MENDIANG PROF. AGATTA! KAMU MAU MENJADI PROFESOR GILA SEPERTI DANIEL?!!" bu Lea berteriak dengan keras, hingga urat-urat di lehernya terlihat.

Kini, bu Lea, bu Natalie, Aquel dan Ferry menjadi pusat perhatian seluruh murid Militer yang awalnya memerhatikan pertarungan Ara dan Vio dengan seksama.

Ara juga sebenarnya penasaran dengan teriakan bu Lea tadi, ia merasa ada firasat buruk. Uh, ia tak mau kekuatannya diketahui oleh semua orang seperti ini. Tapi dia harus mengurungkan niatnya, ia tak bisa kabur dari serangan-serangan Vio yang seakan-akan ingin memangsanya. Seharusnya jika Vio tidak di bawah kendali Naganya, mungkin ia bisa menghentikan pertarungan ini dan juga menghentikan perdebatan bu Lea dengan Aquel. 

"Jangan menyamakan saya dengan Profesor gila itu! Saya tidak sebodoh dia dan tidak seceroboh dia! Saya tidak pernah menciptakan alat yang berbahaya bagi semua orang!" tajam Aquel. Tentu ia mengenal Daniel, si Profesor gila. Mungkin si Profesor gila ini ada hubungannya dengan Vio, karena nama mereka yang sama. Ah, Aquella, ini bukan saatnya yang tepat untuk membahas itu!

"TAHUN LALU, KAMU MEMASUKKAN AURA ANEH KE DALAM SENJATA ARDIAN! DAN SEKARANG VIOLETTA?!! LALU APALAGI?!! KAMU BARU SAJA MEMBUAT PORTALKAN?!!" bentak bu Lea tak terima. Ardi dari kejauhan mendengar itu, kenapa namanya disebut-sebut?

"Maaf bu Lea, tapi saya tahu yang namanya batasan! Saya bisa bertanggung jawab sendiri dengan semua alat yang saya buat, tentang senjata Ardi, juga portal yang baru saja saya buat! Tapi, jujur saya sama sekali tidak memasukkan aura apapun pada senjata Vio!" tekan Aquel. "Saya mohon, jangan semakin membuat saya membuat kasar pada bu kepsek! Saya masih bisa menahan amarah saya, karena saya masih menghormati anda!"

"AQUELLA, JAGA BICARAMU!"

Buagh!

Bu Leadery mendaratkan satu pukulan keras tepat di perut Aquella hingga membuatnya terpental jauh. Semua sorot mata menatap dengan sungguh-sungguh terkejut.

"Uhuk.. Uhukk.." Aquella terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah, Aquel memegang perutnya kemudian meringis kesakitan. Pukulan tadi benar-benar sakit, sangat sakit!

"Ella!" teriak Ferry. Ia berlari ke arah Aquel sebelum akhirnya menatap bu Lea sekilas dengan tatapan tajam. Bu Natalie mengekorinya dari belakang. Ferry membantu Aquel merubah posisinya menjadi duduk. "Bu Leadery, jangan main kasar seperti ini!" teriak Ferry nyalang.

"Aquel, kamu ke UKS saja ya? Biar para dokter mengobati kamu," tutur bu Natalie lembut.

Aquel menggeleng cepat kemudian berusaha berdiri sendiri. "Sikap anda sudah diluar batas bu Lea. Tak bisakah anda percaya dengan saya? Apakah ini sikap yang harus ditunjukkan oleh seorang kepsek?"

Violet Dragon - The Mystery of Life (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang