Happy Reading
Ruangan ini serba hitam. Entah ini sebuah ruangan atau pun apa? Tapi, tempat ini sangat gelap! Benar - benar gelap! Gelap gulita! Seorang gadis terus berjalan walaupun ia tak tahu arahnya. Hingga gadis tersebut bertemu dengan seekor Naga raksasa berwarna putih seputih salju.
"Ara, ada apa kau kesini?" tanya sang Naga dengan lembut pada gadis itu yang merupakan Arareisa! Dikenal dari suara lembutnya, Naga ini adalah Naga betina.
"Ya, mungkin kejadian besarnya kau sudah tahu. Tapi aku masih bingung, Whity. Aku tak mungkin membunuh temanku sendiri!" sahut Ara dengan wajah kesalnya. Ara memanggil Naga tersebut dengan sebutan Whity.
"Kau tak perlu khawatir," Whity tersenyum penuh makna. Ara tidak mengerti maksud dari Whity.
Whity menjelaskan, "Dia juga mempunyai Naga. Naga itu tak akan membiarkan pemilik segelnya mati. Jika pemiliknya mati, maka Naga itu pun mati. Dengan kata lain, sang Naga dengan pemilik segel itu berhubungan. Sama sepertiku denganmu, Ara. Saat kita membunuh pemilik segel Naga, Naga tersebut pasti akan memberikan kekuatannya untuk menghidupkan kembali pemiliknya. Itu juga membuat si pemilik segel Naga bisa dengan mudah menggunakan kekuatan Naga tersebut. Apa kau paham?"
Ara adalah gadis yang cukup pintar. Ia dapat mengerti maksud dari Whity dengan cepat. "Jadi, dengan ini juga sebenarnya aku membantu dia mengeluarkan kekuatannya dan dia bisa mengerti jika dia punya Naga, begitu?"
"Ya," jawab Whity sambil tersenyum.
"Baiklah, terima kasih, Whity," Ara segera menghilang perlahan menjadi butiran - butiran salju. Whity tersenyum hangat sebelum Ara menghilang dari pandangannya.
****
Vio bangun dari kasurnya dengan bersemangat. Vio bersungguh - sungguh untuk mendapatkan hasil terbaik di ujian kali ini. Vio ingin segera menyusul tingkatan teman - temannya. Vio tidak mau tertinggal lagi dari teman - temannya.
Vio bergegas pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian. Vio membutuhkan waktu 15 menit untuk selesai mandi dan berganti pakaian.
Vio sekarang memakai kaos putih polos, celana jins hitam, memakai jas hitam militer, dan rambutnya ia kuncir satu di belakang yang sedikit ke sebelah kiri. Lalu, Vio mengambil pedangnya dan pergi ke dapur.
****
Aquel memang selalu bangun lebih pagi dari pada yang lain. Jadi, Aquel kini yang memasak sarapan. Setelah sarapan siap, keempat temannya datang ke dapur. Aquel menyajikan dua potong sandwich dan segelas susu untuk tiap orangnya. Keempat temannya itu duduk di kursi biasanya mereka sarapan.
Tanpa basa - basi, Andes segera menyantap sandwich-nya seperti orang kelaparan. Mereka semua pun memakan sarapan yang telah disiapkan oleh Aquel.
Aquel menatap Vio sambil memakan sandwich itu. Entah kenapa ada yang beda hari ini dari Vio. "Tumben di ikat rambutnya, Vi? Biasanya diurai," Aquel membuka topik pembicaraan.
"Ah, ini kan.. mau praktek, jadi ya harus diikat rambutnya biar gak ngalangin," jawab Vio. Aquel hanya mengangguk - anggukan kepalanya sambil melanjutkan makannya.
"Vi, kalau kamu ketemu Deya, pasti kamu bakalan dikomentarin," ucap Nava sambil memakan sandwich-nya.
Alis Vio mengangkat. Vio bingung maksud dari perkataan Nava, "Maksudnya?"
Nava berhenti memakan sandwich-nya. "Misalnya gini, Ihh, Vio ternyata rambut kamu bagus ya. Tebal, hitam banget, lurus, panjang lagi! Aku boleh kepang rambut kamu?, Dia pasti ngomong gitu," Nava mencoba menirukan suara Deya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Dragon - The Mystery of Life (END)
FantasyVioletta Azaera Tsaveera merupakan Putri tunggal dari kedua ilmuwan yang terkenal di kota Euphonia. Dia menghabiskan banyak waktu masa kecilnya di dalam rumah karena kedua orang tuanya yang begitu overprotective. Suatu hari, ketika usianya menginja...