Happy Reading
"Vi, udah siap belum?" Ardi mengetuk pintu kamar Vio dengan keras. Dia sudah menunggu lama sedari tadi. Ardi sudah bersiap dengan menggunakan kaos abu, jas hitam panjang agar dia tidak kedinginan, dan memakai sepatu abu, dia juga memakai kacamata hitam.
"Sebentar!" teriak Vio dari dalam kamarnya.
"Cih.." Ardi mendengus kesal dan berjalan pergi ke ruang tamu.
Disana ada Andes, Nava, dan Aquel. "Tunggu, lo mau kemana udah siap - siap gini?" tanya Andes keheranan.
"Ya mau pergilah." jawab Ardi datar. Ia duduk di sofa.
"Ke?" tanya Nava yang juga penasaran seperti Andes.
"Pasar malam." jawab Ardi.
Tiba - tiba, Vio datang ke ruang tamu dan sudah siap. Vio menggunakan baju warna hijau langsungan selutut, juga memakai sepatu berwarna hitam, dan rambutnya ia kepang setengah. "Ayo, aku sudah siap!" ucap Vio yang antusias.
"Tunggu! Kalian mau pergi berdua?!!" tanya Aquel tak percaya.
"Iya." jawab Vio singkat.
"Maksudnya kalian mau kencan?" tanya Nava sambil tersenyum menggoda.
"Ga!!!" jawab Vio dan Ardi kompak.
"Aku sama Ardi cuma mau main ke pasar malam. Kalian mau ikut?" tanya Vio pada Nava, Aquel, dan Andes. Mereka bertiga langsung menggelengkan kepalanya.
"Gue mau pergi sama Ferry." ucap Aquel. Ferry adalah pacar Aquel.
Andes disebelahnya langsung menyindir,"Gayor mulu!" gumam Andes tetapi tetap terdengar oleh Aquel. Aquel langsung menatap Andes tajam. Dia langsung memukul perut Andes keras. "Njirr, sakit tau!" keluh Andes seraya mendorong Aquel.
"Suruh siapa nyindir gue?" ucap Aquel kesal. "Sirik aja, lo!"
"Hmm.. Siapa yang sirik?" ucap Andes santai. Aquel langsung pergi ke kamarnya.
"Des, Nav, kalian mau ikut?" tanya lagi Vio pada Andes dan Nava.
"Gak, mending disini main game!" ucap Andes sambil membuka ponselnya.
"Gue gak akan ikut. Gue gak mau jadi nyamuk diantara kalian." Nava tersenyum. "Nah, sekarang pergilah!" Nava mendorong Vio dan Ardi keluar dari ruangan. "Selamat bersenang - senang!" Nava langsung menutup pintu.
"Di, kesana kita mau naik apa?" tanya Vio pada Ardi. Mereka berdua berjalan menuju lift.
"Ikutin gue aja!" Ardi menarik Vio ke dalam lift. Mereka menuju ke parkiran Academy. Ardi mendekati sebuah motor Ninja. Dia segera menyalakan motor tersebut.
"Oh, lo nyimpen motor di Academy?" tanya Vio pada Ardi.
"Ya." jawab Ardi singkat. Ardi memakai helmnya. Ardi memberikan satu helm lagi pada Vio. Vio pun langsung memakainya. "Naik!" sahut Ardi. Ia sudah menaiki motor tersebut. Vio mengangguk pelan dan menaiki motor tersebut dengan sedikit susah payah. "Yah gitu aja gak bisa?" cibir Ardi.
"Bisa. Ini kan udah naik!!!!" kesal Vio.
"Ya, ya, ya." ucap Ardi malas. Ia segera menjalankan motornya. Jalanan disana cukup ramai tetapi untungnya tidak sampai macet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Dragon - The Mystery of Life (END)
FantasyVioletta Azaera Tsaveera merupakan Putri tunggal dari kedua ilmuwan yang terkenal di kota Euphonia. Dia menghabiskan banyak waktu masa kecilnya di dalam rumah karena kedua orang tuanya yang begitu overprotective. Suatu hari, ketika usianya menginja...