Eps. 30 Baik Hati

40 3 0
                                    

Happy Reading

"Aquel!"

"Vi!"

"Sstt!"

Gadis dengan jaket hitam dan kacamata hitam itu menempelkan jarinya di ujung bibir Aquel, menyuruh gadis itu untuk diam. "Kecilin suara kamu!"

Aquel terkekeh kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya. "Sini, sini, duduk dulu!" Aquel menggeser sedikit duduknya, mempersilahkan agar Vio duduk disebelahnya.

"Apa kamu gak masalah aku ajak ketemuan diluar kayak gini?" tanya Vio. Setelah tadi berbincang sebentar lewat ponsel, Vio sengaja mengajak Aquel ketemuan diluar karena ada sesuatu yang ingin diluruskannnya agar tak ada kesalah-pahaman lagi. Vio hanya takut ia kehilangan teman-temannya atas apa yang ia lakukan kemarin-kemarin.

"Gak apa-apa," Aquel tersenyum kecil, tadinya setelah mendapat chat dari Vio ia hendak langsung pergi ke rumah Vio namun Vio langsung menolak karena sekarang rumahnya sedang diawasi diam-diam oleh pasukan Militer. "Aku senang kalau kamu baik-baik aja."

Vio tertawa kecil. "Aku gak apa-apa, kok. Gimana kabar kamu?"

"Baik juga, kok."

"Nava, Andes, dan Ardi, gimana kabar mereka?"

"Andes baik-baik aja, kalau Nava dia lagi dalam masa pemulihan, dan Ardi.. pasukan Militer masih mencarinya.."

"Ini memang.. salah aku.. Seharusnya aku memang ng—"

"Jangan salahin diri kamu sendiri. Aku tahu ini bukan keinginan kamu dan itu bukan kamu! Jadi, aku mohon jangan salahin diri kamu sendiri!" Aquel menggenggam erat kedua tangan Vio. Ini yang selalu ia takutkan. Ia tahu Vio akan menyalahkan dirinya sendiri jika ia memberitahu keadaan teman-temannya.

Vio tersenyum tipis, "Maaf ya, aku selalu merepotkan.."

Aquel tertawa. "Kayak ke siapa aja, sih. Kita kan teman!"

Vio tersenyum, setelah sekian lama akhirnya ia bisa mendapatkan teman yang benar-benar mau menerimanya.

"Tapi apa kamu gak takut sama aku?" Vio menunjuk kepada dirinya sendiri. "Maksudku, di dalam tubuhku ini ada Naga. Aku.. bisa lepas kendali kapan saja."

"Takut?" ditanya seperti itu tawa Aquel malah meledak. "Kenapa harus takut, Vi? Dan, emangnya kenapa jika ada Naga di tubuh kamu? Bukannya itu bagus? Kamu bisa memanfaatkan kekuatan Naga itu, seperti Ara contohnya!"

"K-kamu tahu dari mana Ara juga penyegel Naga?!"

"Aku udah curiga dari awal. Aku yakin senjatanya itu tidak memiliki aura. Selain aura, aku yakin Ara memiliki sihir," ujar Aquel.

"Ah.." Vio mengangguk-angguk setuju.

"Aku juga mencurigai Komandan Militer. Aku lihat saat itu rambut dan matanya tiba-tiba saja berubah warna, sama dengan yang terjadi pada Ara dan kamu. Apa Komandan Ryan juga penyegel Naga?" terka Aquel.

Vio mengangguk, "Saat aku sadar tadi, kak Ryan dan teman-teman Tanteku yang lain sedang ada di rumah. Saat itu aku sadar dan aku melihat Naga Biru yang disegel dalam tubuh kak Ryan. Aku tidak tahu apakah Tante dan yang lainnya juga sadar atau tidak, aku malas menanyakan itu."

Violet Dragon - The Mystery of Life (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang