Spoiler ToL!

30 3 0
                                    

Disini aku bukan mau update chapter baru ya, mungkin update-nya bisa beberapa hari lagi atau mungkin bisa sampai beberapa minggu lagi. Maaf ya kalau aku selalu buat kalian nunggu lama😭

Ya seperti yang kemarin aku bilang, kalian bisa baca karya ku yang lain seperti ToL (Thousands of Lights) contohnya yang sudah aku publish di webnovel. Disana sudah ada 4 part, lho.

Buat kalian yang penasaran bagaimana jalan cerita ToL, bisa langsung mampir kesana! Semoga kalian terhibur dengan karya terbaru ku!

Di webnovel sudah ada sekitar 1,5k pembaca ToL. Baru nyampe segitu aku udah kesenangan banget hehe. Liat banyak pembaca, aku udah seneng kok!

Jadi buat kalian pembaca VD, kalian juga wajib baca ToL ya!

Dan disini aku mau berbagi sedikit spoiler prolog ToL. Semoga kalian langsung suka saat baca prolog-nya! Dan selamat membaca!

Prolog

Aku memetik setangkai bunga mawar dari halaman rumahku. Iya, aku menanam bunga mawar di halaman rumah. Entah kenapa, tapi aku sangat menyukai bunga mawar. Mungkin kah karena namaku sama seperti bunga ini? Aku menghirup aroma bunga mawar. Aku sangat menyukai aroma bunga ini. Pokoknya, semua tentang bunga mawar, aku menyukai itu.

"Rose!"

Mendengar ada seseorang yang memanggilku, aku berbalik melihat ke sumber suara. Disana Mama melambaikan tangan padaku kemudian menyuruhku masuk ke dalam rumah untuk makan malam bersama keluarga besarku. Hari ini seluruh keluarga besarku sedang berkumpul di rumahku, kami merayakan hari ulang tahun kakek tertua kami.

"Sebentar, Mama!" teriakku. Aku mengambil beberapa mawar lagi. Mama sudah memasuki rumah lebih dulu. Aku sengaja mengambil lebih banyak, aku akan memberikan bunga ini pada anggota keluargaku yang lain. Mungkin aku bisa memberikan ini pada Lily? Sepupuku yang satu itu juga sangat menyukai bunga, apalagi jika itu bunga Lily.

Aku melangkahkan kakiku menuju rumahku. Kulihat sekeliling, hari sudah sangat gelap, sepertinya sudah larut malam. Walaupun sudah selarut ini, aku sama sekali tak takut. Suasana rumahku yang cukup horor sudah biasa bagiku. Walaupun terlihat menyeramkan, namun aku belum pernah melihat hantu disini.

Tiba-tiba, angin berhembus kencang. Sangat kencang hingga bunga-bunga mawar yang baru aku petik itu terbang ke udara. Aneh, kenapa tiba-tiba ada angin sekencang ini? Apa sebentar lagi akan datang badai?

Tanpa memperdulikan bunga-bunga mawar yang telah jatuh ke tanah, aku berlari kecil memasuki rumahku, membuka pintu besar itu dengan sedikit kesusahan karena tubuhku yang kecil.

Aku melotot kaget ketika melihat rumahku yang tampak sepi dan gelap ini, tampak menjadi sedikit mistis. Aku sedikit ketakutan. Kemana perginya yang lain?

Kudengar suara jeritan dari arah ruang makan. Apa yang terjadi?!

Aku menjadi sedikit was-was mendengar jeritan itu, seperti.. jeritan kesakitan. Hingga akhirnya aku mendengar teriakan Lily. Ia tampak menangis dan teriakannya tiba-tiba terhenti.

"Lily! Lily!"

Aku berteriak sambil berlari menuju ruang makan. Aku khawatir dengan Lily dan lainnya. 

Nafasku tercekat ketika melihat seluruh keluargaku terbunuh di ruang makan. Kondisi mereka begitu mengenaskan, aku sampai mau muntah rasanya saat aroma darah menusuk indra penciumanku. Aku tak bisa menahan air mataku saat melihat Mama, dan Lily juga ikut terbunuh dengan kondisi ditebas.

Aku menangis entah karena apa, mungkin rasa takut dan kesedihan mengelilingiku sekarang. Aku tak tahu harus bagaimana saat melihat sesosok manusia berjubah hitam itu mendekati ku dan mengerahkan pedang yang berlumuran darah itu untuk siap-siap membunuhku juga.

Rasanya kedua kakiku tak bisa bergerak lagi saat jarak kami sudah sangat dekat. Aku terlalu takut untuk berlari dari sini. Rasanya.. aku sudah kehilangan harapanku..

"Rose.. lari.."

Aku menoleh, itu suara Papa. Papa di tengah kondisinya yang sudah sekarat seperti itu masih memikirkan kondisiku. Aku sama sekali tak berlari untuk segera pergi, aku hanya bisa menangis dan menangis. Katakan aku lemah dan itu memang benar.

"Kau berisik!" sosok berjubah hitam itu bersuara dan ia mengayunkan pedangnya kemudian menebas leher Papa, bahkan darahnya pun sampai mengenai mata kiriku. Disitu, tangisanku semakin kencang. Semua perasaan itu bercampur menjadi satu. Sepertinya aku juga akan mati disini ya..

Gimana prolog-nya? Pendek ya? Karena aku sengaja kalau prolog suka bikin pendek. Tapi tenang aja, chapter 1 dan seterusnya kira-kira mencapai 2000 kata per-chapternya.

Suka, nggak? Kalau suka jangan lupa mampir ya! Kalau nggak juga gapapa, terserah kalian aja. Aku nggak akan maksa, kok😉 Terserah kalian mau mampir atau nggak juga gapapa.

Oh ya, dan aku juga berniat publish ToL di wattpad. Tapi gak tahu kapan itu. Kalian gak usah nungguin ya karena gak pasti juga.

Dan untuk VD, aku usahain buat cepet update!

Sekian dan maaf bila ada kesalahan-kesalahan kata!

See you semuanya! 😘

Violet Dragon - The Mystery of Life (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang