Happy Reading
PRANGG!!!
PRAANGG!!
PRAAANGG!!!
Kedua pedang itu terus beradu. Pedang dengan aura hitam dan yang satunya lagi pedang sihir air. Yahh... Kalian bisa tebak mereka siapa.
Walaupun sudah sejam mereka saling bertukar serangan, tapi belum ada yang mengalah, mau Ryan ataupun Ardi. Keduanya sudah cukup kelelahan, tapi mereka tidak mau kalah. Pakaian mereka sudah lusuh tak karuan, namun belum ada luka sedikitpun di tubuh Ryan maupun Ardi. Entah apa mungkin mereka masih menahan diri atau apa.
"Sadar, Ardian!" teriak Ryan untuk sekian kalinya seraya menekan pedangnya lebih keras hingga pedang milik Ardi terlempar.
TRANGG!!
Ardi masih menatapnya dengan tatapan kosong. Tatapan kosong yang mengartikan bahwa... ia sedang dikendalikan. Ardi tak bisa mengendalikan dirinya sendiri sekarang.
Ryan bergerak cepat dan tahu-tahu pria itu sudah berada di belakang tubuh Ardi. Ia melayangkan senjata kemudian hendak menusuk leher Ardi yang masih tak berkutik.
"HENTIKAN, RYAN!" Mamanya berteriak di dalam sana, namun diacuhkan oleh Ryan.
SRAAT!!!
Ardi menoleh saat itu juga -saat ujung pedang Ryan hampir saja menembus lehernya. Tapi Ryan tiba-tiba berhenti bergerak. Tangannya bergetar.
Ardi menatapnya dengan tatapan yang seolah mengatakan, "Kau tidak akan pernah berani membunuh adikmu sendiri". Tidak, itu pasti bukan dari Ardi, melainkan dari pengendalinya. Ryan serasa mau mengumpat rasanya!
Bagaimanapun, Ryan tidak bisa membunuh Adiknya sendiri... Dia tidak bisa... mengotori tangannya jika untuk hal ini. Hatinya sebagai seorang Kakak serasa diremat. Ia menggertakkan giginya kesal. Kesal karena ia kebingungan sendiri.
Bagaimana cara menghentikan Ardi selain membunuhnya? Ryan tak menemukan jawaban itu selain mencari pengendalinya! Tapi tetap saja... itu tidak mungkin.
SRAATT!!!
Ryan melotot kaget. Ia sadar, pedang Ardi sedang melesat cepat dari arah belakangnya. Ia dengan cepat segera menghindar dari sana.
Ardi menangkap pedangnya dengan mudah, kemudian memegang gagang pedangnya itu kuat-kuat.
"Kau masih mau bertarung denganku? Kau ini sungguh..." Ryan menggantungkan kalimatnya sejenak kemudian melanjutkan lagi, "...lemah."
Ardi tak berekspresi apapun. Seharusnya ia marah sekarang, namun karena dikendalikan ia tak bisa mendengar kalimat Ryan barusan. Ryan semakin yakin jika Ardi sudah dikendalikan sepenuhnya...
...dengan Iblis Bayangan.
Ryan tak tahu itu benar atau tidak, tapi yang pasti -yang mengendalikan Ardi ada hubungannya dengan Iblis Bayangan.
Jadi pengendalinya ada dua kemungkinan, Iblis Bayangan sendiri atau seseorang yang masih berhubungan dengan Iblis itu. Ryan tahu ini pemikirannya saja yang tak mungkin 100% benar, namun ia merasa cukup yakin karena Bloe juga setuju dengan pemikirannya.
SRAAT!!!
SRAAATT!!
TAKK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Dragon - The Mystery of Life (END)
FantasyVioletta Azaera Tsaveera merupakan Putri tunggal dari kedua ilmuwan yang terkenal di kota Euphonia. Dia menghabiskan banyak waktu masa kecilnya di dalam rumah karena kedua orang tuanya yang begitu overprotective. Suatu hari, ketika usianya menginja...