Happy Reading
"Ah, Ryan, aku sudah mengira kamu yang akan datang," bu Leadery tertawa kecil, menatap sosok pria di hadapannya.
Ryan, komandan Militer Euphonia yang termuda karena kini ia baru menginjak umur 27 tahun. Leadery mengenal dekat dengan Ryan. Dulu mereka juga berteman di STAR Academy, sesama jurusan Militer.
Ryan hanya menatap dengan tatapan datar. "Ada penyegel naga?" tanyanya to the point.
Leadery menganggukkan kepalanya. "Aku gak mau ada penyegel naga ini di Academy," Leadery menunjuk Vio yang kini telah membeku, "Dia membahayakan seluruh murid di Academy, apalagi kalau nama baik STAR Academy ternodai karena ada dia."
Ryan hanya diam, tak tahu harus merespon apa, kini otaknya sedang bekerja keras mencari ide. "Lalu, kamu mau aku apakan dia?"
Mendengar pertanyaan itu, Lea mengernyitkan keningnya. "Kenapa malah nanya? Tentu aku mau dia di hukum seberat-beratnya, walau hukuman mati itu tak masalah. Tapi aku gak tahu sekarang keadaannya bagaimana. Mungkin sudah mati? Jika begitu bukankah itu memudahkan--"
"Jangan gila, Lea."
Ryan menyela perkataan Lea, membuat sang empu sedikit terkejut dengan tatapan tajam Ryan yang begitu mengintimidasi.
"Gila? Kamu bilang aku gila?!" balas Lea, tak mau kalah. "Itu sebanding! Kamu tahu itu?!! Menurutmu, bagaimana jika seluruh warga tahu hal ini? Mereka pasti berfikiran sama sepertiku! Itu yang terbaik, untuk melindungi kota Euphonia!"
"Jadi kamu menyalahkan anak itu?" dengan nada santainya, Ryan bertanya. Kemudian mengedikkan dagu ke arah Vio.
"Kenapa kamu malah menyudutkanku?! Kamu membela dia?!!" tanya balik Lea dengan nada yang kian meninggi.
"Tidak. Tapi jika hukum mati itu terlalu keterlaluan. Bahkan dia juga tidak salah, bukan? Memangnya siapa yang mau menjadi penyegel naga? Dia sendiri juga tidak mau. Seharusnya kamu sadar Lea, jika dia yang menyelamatkan kita dari amukan naga tersebut," ujar Ryan.
"Kamu benar-benar membelanya!" ketus Lea, kemudian mendengus kesal. "Kamu mau melepaskannya begitu saja?"
Mendengar pertanyaan itu, membuat Ryan langsung bungkam seribu bahasa. Otaknya kembali bekerja, mencari jawaban.
"Kenapa diam?" Lea tersenyum sinis. "Karena dia keponakan sahabat kamu?"
Uh, lagi-lagi Ryan bingung harus menjawab seperti apa, ini terlalu privasi baginya. "Dengar Lea, kasus ini sudah di tutup. Biarkan dia hidup senormal-nya anak remaja. Apa dia tidak berhak menda--"
"Dia memang tidak berhak untuk bergaul di sekitar kita. Dia itu monster! Kapan saja dia bisa mengamuk!" sela Lea cepat.
Jika kalian menanyakan keberadaan Vio, Ara, Aquel dan Ferry, mereka masih diam di tempatnya dengan kondisi yang sama. Mereka hanya mendengarkan perbincangan Komandan Ryan dan Bu Leadery, begitu juga dengan pasukan Militer Euphonia yang di bawa Ryan tadi.
Terbesit rasa sakit yang terkena ke ulu hatinya. Ara menatap ke arah tanah dengan tatapan kosong. Matanya mulai memerah sedikit demi sedikit, ia mati-matian menahan air matanya.
Ia merasa perkataan bu Lea tadi yang mengatakan'Monster' tidak tertuju pada Vio saja, namun pada Ara juga. Walau semua orang tak tahu bahwa dia adalah seorang penyegel naga lainnya, mungkin itu memang perasaannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Dragon - The Mystery of Life (END)
FantasyVioletta Azaera Tsaveera merupakan Putri tunggal dari kedua ilmuwan yang terkenal di kota Euphonia. Dia menghabiskan banyak waktu masa kecilnya di dalam rumah karena kedua orang tuanya yang begitu overprotective. Suatu hari, ketika usianya menginja...