Eps. 12 Khawatir

44 4 0
                                    

Happy Reading

Ardi menatap keluar bianglala. Pasar malam ini semakin sepi. Ya, karena sekarang sudah tengah malam. Ardi pun mulai mengantuk. Tapi, ia menoleh ke sebelah kiri pundaknya. Vio masih tertidur. Tapi, bagaimana pun juga Ardi harus membangunkan Vio untuk pulang ke Academy.

"Vi!" Ardi menepuk pipi Vio pelan. Perlahan - lahan Vio mulai terbangun. "Pulang yuk! Udah malam banget." ucap Ardi. Vio hanya mengangguk - angguk karena dia masih setengah sadar.

Kemudian, Ardi meminta petugas bianglala untuk berhenti. Akhirnya bianglala itu pun berhenti. Ardi dan Vio segera keluar dari bianglala. Mereka baru saja melangkah beberapa langkah meninggalkan bianglala, tapi mendadak Vio berjongkok. Ardi berbalik menatap Vio, "Kamu kenapa, Vi?"

Vio memegang perutnya yang mendadak sakit, "Di, gimana kalau makan dulu? Perutku sakit." rintih Vio sambil menahan sakit di perutnya.

"Sebelum kesini kamu belum makan?" tanya Ardi pada Vio sambil berlutut di depan Vio. Vio hanya mengangguk menjawab pertanyaan Ardi. Ardi menghela nafas sebelum beranjak berdiri. "Ayo kita cari restoran di deket sini!" Ardi mengulurkan tangannya untuk membantu Vio berdiri.

Vio menyambut uluran tangan Ardi, "Ya."

Ardi membawa Vio ke restoran di dekat pasar malam. Mereka berdua duduk di meja yang hanya untuk 2 orang. Mereka duduk bersebrangan. Tak ada yang mereka bicarakan. Hening sejenak. Hingga ada seorang pelayang yang mendekati meja mereka. "Permisi, mas dan mba nya mau pesan apa?" tanya pelayan itu dengan sopan dan tersenyum hangat.

Ardi dan Vio melihat menu - menu makanan. "Aku mau steak 1, dan minumannya teh hangat 1." ucap Vio. "Kamu mau apa, Di?" tanya Vio balik.

"Samain aja, cuma minumannya coklat panas!" ucap Ardi kepada pelayan tersebut.

"Baik ditunggu sebentar ya!" setelah itu, pelayan tersebut pergi membuat pesanan. Tak lama, pelayan itu kembali memberikan pesanan mereka. "Selamat makan!" Pelayan itu tersenyum hangat. Pelayan itu segera pergi lagi meninggalkan Vio dan Ardi.

Vio dan Ardi langsung menyantap makanan mereka. Tak ada yang mereka bicarakan. Hingga ada 4 orang gadis yang mendatangi meja mereka.

"Wah, ternyata kalian disini?" ucap salah seorang gadis itu.

Vio dan Ardi menoleh ke arah mereka. "Ka-kalian?!!" Vio terkejut melihat kedatangan keempat gadis tersebut, 'The Lovely Gengs'.

Ardi menghela nafas panjang, "Hmm.. Kalian ada urusan apa menghampiri kami?" tanya Ardi datar.

'Kenapa nasibku buruk begini?!! Dimana - mana harus bertemu mereka terus?!!' keluh Vio dengan kesal. Vio menatap mereka dengan tatapan malas.

"Aku kesini yaa untuk melihat kamulah, Di!!" ucap Reina dengan memasang wajah manja pada Ardi. Tetapi tatapannya kembali tajam pada Vio. "Kenapa kamu disini dengan anak baru itu?" tanya Reina pada Ardi.

"Apa itu ada hubungannya denganmu? Sebaiknya kau tinggalkan kami!" ucap Ardi dengan tegas.

Reina menjadi naik darah karena sikap Ardi padanya. Akhir - akhir ini, sikap Ardi sangat dingin padanya. Semenjak kedatangan Vio. Ini membuat Reina sangat membenci Vio. Reina mengepalkan tangannya keras.

Violet Dragon - The Mystery of Life (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang