Orang-orang itu pasti suruhan Samuel. Lingkaran sosial Liliana termasuk sempit. Kawannya sedikit, begitu pula musuhnya. Hanya satu manusia yang begitu terobsesi membangun neraka dunia, membuat hidup Liliana sengsara. Dendam karena merasa terjebak dalam perkawinan yang tak diinginkan mengubah Samuel menjadi sosok lain.
Tiga atau empat orang? Liliana tak menghitung berapa orang yang berhasil merangsek masuk ke unit apartemen Joy. Sahabatnya dalam bahaya. Joy bisa bela diri terutama jiu jitsu, judo, dan sedikit tae kwon do. Felix Wiyono membekali anak-anaknya dengan ilmu menjaga diri sebagai antisipasi menghadapi dunia yang penuh kejahatan. Tetapi Joy perempuan. Tenaganya tak sebanding dengan laki-laki. Ditambah saat ini dia kalah jumlah. Liliana harus memanggil bantuan.
Liliana menyelipkan tubuh kurusnya di antara dua orang yang hendak masuk menangkapnya. Sampai di luar unit dia berlari.
Itu lift! Liliana belum makan. Perutnya lapar, tetapi dia harus mencapainya. Dengan sisa tenaga, Liliana memacu lari menuju lift.
"Hei, mau ke mana? Jangan lari!"
Gelegar suara di belakang Liliana terdengar mengejar. Lupakan lift. Terlalu lama menunggunya turun. Liliana menuju tangga darurat. Tanpa pikir panjang membukanya.
"Brengsek, cepat banget larinya!" Penjahat itu mengomel, tertinggal jauh di belakang Liliana.
Sepatu Liliana tertinggal di unit Joy. Kakinya nyeri setiap kali menghantam ubin. Dingin dan keras. Namun Liliana terus berlari turun. Napasnya tersengal, hampir putus.
Sampai di lantai 1, Liliana membuka pintu tangga darurat. Petugas keamanan berjaga di luar. Liliana hampir saja menghampiri. Akan tetapi pada saat yang sama, ekor matanya menangkap sosok yang sangat dihindarinya. Samuel berada tak jauh dari tempat petugas keamanan itu berdiri. Suaminya minum secangkir kopi di sebuah coffee shop.
Liliana membatalkan niatnya. Samuel akan melakukan apa saja untuk menangkapnya. Reputasi baiknya terancam jika Liliana buka mulut mengenai segalanya. Menyuap pejabat untuk mendapatkan tender besar, menyingkirkan lawan bisnis dengan berbagai cara, dan fetish anehnya. Samuel terangsang jika melakukan seks beramai-ramai.
Liliana pernah mengalami penyakit seksual karena suaminya. Keputihan yang sangat parah berbau tidak sedap. Liliana sangat ingin menjaga kesetiaan pada perkawinan. Menjaga hati dan kelamin hanya untuk satu suami. Tetapi justru sang suami yang memaksanya melayani banyak laki-laki. Samuel tidak cemburu dengan catatan, hubungan seks Liliana dengan laki-laki lain dilakukan di depan matanya.
Berbagai cara sudah Liliana lakukan agar Samuel berubah. Tidak ada satu pun membuahkan hasil. Bicara baik-baik hanya ditertawakan. Mogok berhubungan suami istri hanya menambah kemarahan Samuel. Liliana dipukul, dicekik, dan dikurung di kamar mandi sampai mau melayani fantasi bejatnya. Mogok makan justru berbahaya bagi Liliana sendiri. Tubuhnya lemas tak bertenaga. Sasaran empuk untuk dijarah beramai-ramai oleh kawan-kawan Samuel yang sama gila dengan dirinya. Semua dilakukan tanpa pengaman.
"Penampung sperma. Itulah gunanya rahim kamu yang mandul itu."
Ini hanya salah satu dari sekian banyak makian yang pernah Samuel lontarkan pada Liliana. Samuel menuduhnya wanita mandul, tetapi apakah laki-laki itu pernah berpikir bahwa mungkin saja penyakit kelamin yang Liliana derita lah penyebabnya.
Liliana menghalau kenangan pahit itu. Sekarang adalah saat yang salah untuk menangisi nasib. Liliana bergegas mencari jalan keluar.
Akhirnya Liliana berhasil keluar dari gedung apartemen Joy hingga ke jalan raya. Meringis pedih. Kakinya menginjak batu yang tajam. Kulitnya sobek. Sakit yang mendera mengurangi kecepatan larinya. Namun Liliana tidak berhenti. Tidak menoleh. Dia harus mencari bantuan, tetapi siapa yang dapat menolongnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
SWINGER CLUB
RomanceLiliana Dermawan dan Benedict Andes bertemu di Swinger Club. Liliana dipaksa Samuel, suaminya untuk melakukan hubungan terlarang dengan Ben, sementara itu Samuel berhubungan dengan Chika, tunangan Ben. Pertemuan singkat pada malam itu tidak selesai...