Bersandar pada alunan sepi
Diam pada rinai hujan bersautan
Di dua arah pandang memunggungi
Benteng angkuh semakin kuat bertahanCinta tererosi, gigil menyelimuti
Membekukan luka di kejamnya embun pagi
Pada riak danau bernada lagu elegi
Menenggelamkan tawa di dalam isi hatiIni kali terakhir genggaman
Malam kembali dipeluk kelam
Tak ada lagi nafas kerinduan
Menghiasi kanvas langit hitamAngin bertamu sampaikan pesan
Paksa tak harus kembali ada
Memendung benci dalam keikhlasan
Mengemasnya dalam lapang dadaSenja semakin tua merona
Dudukku terdiam di teras rumah
Menikmati sendiri cakrawala
Dengan desir angin ramahKuhempas serangkaian kenangan
Yang selalu tergambar di gelap malam
Dan tersimpan di pucuk dedaunan
Sebab tak akan lagi kumati dalam diam-Junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.