Aku berdiri di sebuah halte bus. Seutas daun bertanya tentang apa yang kulihat. Ia menjawab sendiri: matahari pagi. Aku menjawab dengan tatapan, aku melihat bulir hujan.
Bulir hujan menatapku, membawaku ke dalam sebuah film masa lalu. Lalu sesosok bayang samar-samar hadir diingatanku. Siapakah gerangan?, Kucoba tanyakan pada angin yang baru saja berjalan.
Maka angin menyentuh jemariku, menuntun hati. Angin mengetuk pintu hatiku, tak ada jawaban// Sepi. Pemiliknya sedang berjalan-jalan mencari sebuah bayang yang baru saja terbayang.
Kutanyakan pada dinding putih yang berdiri membeku. Tak ada satupun yang menjawab pertanyaanku, walau mereka tahu. Waktu terus berlalu. Daun-daun mulai menyerbu dengan pertanyaan semu.
Maka kuabaikan semua, baik hati dan pikiranku. Yang terlupa akan teringat, jika saja memang ada kenangan yang perlu diingat. Yang pergi akan kembali, jika saja memang ada tempat untuk kembali.
🌹
Junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.