Malam di bangku sebuah taman yang telah lama tak pernah dikunjungi. Denyit suara ayunan yang berkarat tersibak angin. Daun-daun kering rapuh bertebaran di sepanjang jalan. Ditanggalkan satu persatu oleh ranting-ranting yang mempersiapkan diri menyambut daun baru.
Seorang perempuan berjalan menyeret dengan enggan kakinya. Tertunduk lesu menatap sepatu kets putihnya yang kotor menyelusuri jalanan Ibu Kota. Enggan menatap langit yang mencemooh, dengan pundak yang layu berat ia langkahkan kakinya.
Lagu-lagu sendu membuat sendiri playlist-nya terputar dan mengalir ke telinga dari earphone putihnya. Tenggelam diri pada tiap lirik yang menyembunyikan beberapa isi hati. Lirik yang mengelompokkan diri dari beberap bait puisi penuh luka dan air mata. Terjebak pada ruang kalbu yang kosong tanpa ventilasi udara.
🌹
Junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.