Kabut pagi mengelilingi lapangan kosong dengan rumput hijau segarnya yang menggigil kedinginan dipeluk embun segar. Semilir angin menghembuskan nyanyian ilalang yang ia temui pada senja terakhir. Di ujung peraduan mimpi yang menyulam ceritanya di balik selimut putih yang merengkuh tubuh, ia bertemu dengannya di suatu pagi kala musim semi hadir kembali.
Seucap kalimat yang beru saja ia dengar, kalimat yang membeku kala terakhir mereka bertemu. Kalimat itu baru saja mencair di tengah hangatnya rindu yang menggebu. Dan kalimat itu menerbangkan tiang-tiang yang baru saja ia pondasikan. Luluh lantak keikhlasan yang selama ini selalu ia bawa pergi di setiap berat langkah kakinya.
Tak lama burung-burung mendarat di luar kamar, kicauannya bersenandung dibiasan sinar mentari menembus tirai jendela. Kelopak mata yang baru saja meneteskan linangan terbuka, melihat kembali pada dunia yang baru saja ia tinggalkan dan ia hampiri kembali. Tak ada siapa-siapa disana, hanya siluet bayangan yang menemani kesendiriannya.
🌹
-Junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.