Berlarilah secepat yang kau bisa. Rentangkan kedua tanganmu, menjemput tubuh yang lama berdiri kaku menanti hangat dekapmu.
Pada perpisahan manis sebelumnya, janji yang membuat kita terikat waktu. Hujan melunturkan air mata yang membelunggu.
Lalu udara bernafas lega, tak lagi mendengar keluhan yang tertulis di tiap sisi langit. Maka ia hembuskan segar angin malam yang syahdu.
Tirai jendela berkibar, jendela yang lama tertutup kini membukakan daunnya. Sinar rembulan menerangi tiap sisi gelap ruang.
Satu persatu Bintang kupetik, kugantungkan di seutas tali pada langit kamar. Menyambutmu dengan senyum menarik ujung mataku.
Kau langkahkan kakimu, oksigen menyebar di sekeliling kamar. Sirkulasi udara tercipta, sirkulasi ketenangan jiwa.
🌹
Junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.