Dan pada ujung malam yang gelap, kudapati dirimu bermain-main dengan perasaanku. Pada teguh pikiranku ingin melupakanmu. Kau belai lembut hati yang terlahir rapuh.
Apakah sepi dan kesendirian malam yang membawamu padaku. Seakan tak pernah lepas dari selangkah bayangan, kau rengkuh tubuh yang haus jamahanmu.
Pada rembulan yang benderang di atas kepala. Kutanya padanya tentang bagaimana membuang perasaanku. Membunuh kejam rindu yang tak tahu malu. Menenggelamkan ingatan yang menyerbu.
Rembulan hanya diam, memalingkan pandangan. Sang bintang sibuk saling berbincang. Tinggal aku sendiri ditemani kesepian malam. Ditemani hadirmu yang tak tahu jalan berlalu.
-Junidanjuli 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.