Perlahan jemari kau lekatkan, mentransfer kehangatan dalam rengkuhmu. Tak lama rintik hujan berhenti, busur setengah lingkaran menggantung di langit. Sang bidadari turun menghangatkan tubuhnya. Daun-daun mengibaskan diri dari sisa-sisa bulir hujan.
Tersadar kembali dalam lamunan, hujan masih menari di belakang rumahmu. Dimana kau? Rintik demi rintik hujan mencari bayang wajahmu. Apakah aku adalah hujan? Yang dulu kau sambut dengan senyuman, namun sekarang tak lagi kau hiraukan.
🌹
Junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.