Kau angin dan aku adalah daun. Kau terbangkan lalu biarkanku jatuh. Yang aku lupa saat rela dipisahkan angin untuk meninggalkan ranting adalah, bukan hanya aku daun yang ada di pohon depan rumah itu.
Lalu saat daun tak lagi dapat bertahan, kenapa ranting tak ikut mati, namun menanti daun baru tumbuh kembali. Maka ku biarkan diri ini terhempas. Setelah jatuh hanya tinggal menunggu waktu memusnahkanku.
Dan hanya tanahlah yang menerimaku lalu membiarkanku melebur dengannya hingga melupakan dendam padamu.
Junidanjuli 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.