Jemari-jemari perlahan saling melepaskan
tanpa ada penyesalan
belajar merelakanBarangkali seperti itulah embun pagi pada daun
meninggalkannya perlahan tanpa ada kesedihan
lalu tubuhku sedang beradaptasi kembali
menahan keinginan memeluk tubuhmu lagiLalu tuliskan aku sebait puisi penguat diri
bagaimana menenangkan hati yang sendiri
lalu taruhlah di depan pintu pada pagi hari
dengan seikat mawar putih; untuk terakhir kaliAgar aromanya menyejukkan amarah
agar indahnya mengubur luka
agar putihnya membangkitkan harap
bahwa cinta putih ada di hati yang bersih
melewati malam
menyambut cinta baru esok siang-Junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poesía#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.